“Transparansi dan partisipasi publik sangat penting. Jika pola kolaboratif ini diperkuat, maka PLN tidak hanya hadir sebagai penyedia listrik, tetapi sebagai mitra kehidupan masyarakat,” jelasnya.						
					
						
						
							Tohom yang juga Mantan Ketua GOVA (Goverment Asset Watch) Sumatera Utara ini mengatakan bahwa gagasan penyaluran bantuan sosial berbasis kebutuhan lapangan harus diperkuat melalui mekanisme evaluasi reguler. 						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Di Tengah Kerjasama PLN dan J&F Brazil Sektor Pembangkit Listrik Tenaga Air, ALPERKLINAS Ingatkan Dampak Positif Bagi Konsumen
								
								
									
										
											
										
									
								
							
						
						
							“Setiap bantuan harus berdampak. Evaluasi berkala dapat memastikan konsumen benar-benar merasakan manfaat dan program sosial tidak hanya menjadi seremonial,” tegasnya.						
					
						
						
							Sebelumnya, PLN UP III Flores Timur menyerahkan bantuan 10 titik PJU masing-masing di Desa Ile Pati dan Bugalima, serta instalasi KWh meter untuk ratusan unit hunian sementara bagi warga terdampak bencana di wilayah tersebut. 						
					
						
						
							PLN juga mendistribusikan bantuan logistik seperti beras, selimut, handuk, dan kasur lipat sebagai upaya pemulihan sosial bagi para penyintas.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Pemerintah Gencar Sosialisasikan PLTS Atap, ALPERKLINAS Minta PLN Siapkan Infrastruktur Antisipasi Overload Daya Listrik
								
								
									
	
								
							
						
						
							[Redaktur: Mega Puspita]