KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) menyatakan dukungan penuh terhadap penggunaan produk nasional di sektor kelistrikan yang memenuhi standar mutu, ramah lingkungan, serta berkontribusi terhadap peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Menurut organisasi ini, kebijakan tersebut tidak hanya akan memperkuat daya saing industri dalam negeri, tetapi juga melindungi konsumen dari produk kelistrikan yang tidak memenuhi spesifikasi teknis dan berisiko membahayakan keselamatan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Dukung Target PLN 75% Pembangkit Listrik dari Energi Terbarukan dalam 10 Tahun
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa penggunaan produk listrik nasional yang berkualitas merupakan bentuk nyata dari kedaulatan energi dan perlindungan konsumen.
Ia menilai, perusahaan seperti PT Multi Kencana Niagatama (Multi Kabel) yang konsisten mengembangkan kabel berstandar internasional dengan TKDN tinggi, telah menunjukkan contoh ideal bagi industri nasional dalam mendukung transisi energi bersih.
“ALPERKLINAS mendukung penuh langkah-langkah industri dalam negeri yang memproduksi peralatan kelistrikan dengan standar mutu dan keamanan tinggi. Hal ini penting agar masyarakat Indonesia mendapatkan produk yang tidak hanya efisien, tapi juga aman dan ramah lingkungan,” ujar Tohom, Selasa (28/10/2025).
Baca Juga:
Kurangi Beban Konsumen Saat Daya Beli Lemah, ALPERKLINAS Dorong Pemerintah Beri Diskon Listrik Satu Tahun
Ia menambahkan bahwa peningkatan TKDN harus dibarengi dengan komitmen terhadap inovasi teknologi, khususnya di bidang energi terbarukan.
Menurutnya, penggunaan kabel dan komponen listrik yang sesuai standar lingkungan akan menjadi bagian penting dari upaya mencapai target net zero emission nasional.
“TKDN bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan wujud keberpihakan pada ekonomi nasional. Setiap meter kabel buatan anak bangsa yang digunakan berarti lapangan kerja baru, rantai pasok lokal yang tumbuh, serta dampak positif bagi lingkungan karena transportasi dan emisi bisa ditekan,” jelas Tohom.