KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) menegaskan perlunya langkah strategis menjaga kualitas, keamanan, serta keandalan ekosistem energi surya nasional di tengah derasnya impor panel surya ke Indonesia.
Organisasi ini mendorong kolaborasi sehat antara produsen panel surya lokal dan impor agar sektor energi bersih tidak memunculkan masalah baru yang merugikan masyarakat di kemudian hari.
Baca Juga:
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Jadi Kebijakan Strategis RI, Tak Lagi Opsi Terakhir
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menyampaikan bahwa potensi energi surya Indonesia sangat besar, namun tanpa tata kelola industri yang selaras antara produk lokal dan impor, risiko terhadap konsumen dan sistem kelistrikan akan semakin tinggi.
Menurutnya, kualitas panel surya serta standar teknis harus menjadi perhatian utama, bukan sekadar harga murah atau kecepatan suplai pasokan.
Tohom menegaskan pentingnya menghindari persaingan tidak sehat yang justru melemahkan industri dalam negeri sekaligus membuka celah masuknya produk berkualitas rendah ke pasar.
Baca Juga:
80 Tahun Listrik Indonesia, ALPERKLINAS Dorong PLN Jaga Standar dan Kualitas Pelayanan Konsumen
"Jika aspek kualitas dan standar keselamatan diabaikan, bukan tidak mungkin akan terjadi gangguan sistem kelistrikan nasional, peningkatan risiko kebakaran akibat instalasi yang buruk, serta kerugian investasi masyarakat yang telah mengadopsi energi surya," tuturnya, Minggu (2/11/2025).
Tohom yang juga Mantan Ketua ARDIN (Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Jasa Indonesia) ini mengatakan bahwa keseimbangan pasar dapat dicapai melalui kolaborasi yang memperkuat kemampuan manufaktur lokal, sekaligus memanfaatkan keunggulan teknologi produsen luar negeri.
“Kita harus memastikan industri panel surya lokal tidak tergerus, tapi juga tidak menutup pintu inovasi global. Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar, tetapi harus menjadi pelaku utama dalam ekosistem energi bersih," katanya.