Rata-rata ICP di US$ 79,63 per barel, naik 57,7% jauh lebih dari APBN yang hanya US$ 63 per barel. Untuk rata-rata ICP pada Desember sampai Januari 2021 sebesar US 50,48 per barel. Sekarang sudah melonjak menjadi US$ 79,63 per barel.
"Jadi sudah kenaikan ICP dari US$ 50 per barel ke US$ 79,6 per barel," tutur Sri Mulyani.
Baca Juga:
PLN Pasok Energi Hijau pada Peringatan HUT ke-79 Pertambangan dan Energi
Kendati demikian, Sri Mulyani khawatir, di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia, realisasi lifting minyak di tanah air justru menunjukan tren yang menurun.
"Kita harus hati-hati, walaupun harga (minyak mentah) naik, lifting minyak kita mengalami penurunan, lifting minyak kita sampai Januari 2022 hanya 573.000 barel per hari, jauh di bawah target APBN yang sebesar 703.000 barel per hari," jelas Sri Mulyani.
"Ini sesuatu yang harus kita waspadai. Karena harga minyak meningkat, kita perlu impor," kata Sri Mulyani melanjutkan. [tum]