KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) menyampaikan respons tegas terkait meningkatnya risiko kegagalan produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) akibat cuaca ekstrem dan lemahnya pemeliharaan bendungan.
ALPERKLINAS menilai pemerintah harus segera memperketat pengawasan terhadap seluruh bendungan yang menjadi sumber energi nasional, agar tidak terjadi krisis pasokan listrik sebagaimana dialami beberapa negara.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Sebut Penggunaan Mobil Listrik Selama 15 Tahun ke Depan Dapat Menghemat 100 Miliar Liter Bensin
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh mengulang kesalahan negara lain yang terlambat mengantisipasi penurunan performa PLTA.
“Pemeliharaan bendungan adalah garis pertahanan pertama terhadap kegagalan produksi listrik. Ketika dinding bendungan mengalami kebocoran, ketika sedimentasi dibiarkan menumpuk, ketika debit air tidak dimonitor harian, maka seluruh sistem pembangkit berada dalam bahaya,” ujar Tohom, Rabu (26/11/2025).
Menurutnya, pemerintah harus memastikan seluruh operator PLTA mematuhi standar pengecekan teknis yang jauh lebih ketat, termasuk audit struktural berkala, pembaruan sistem otomasi, serta modernisasi komponen turbin dan generator.
Baca Juga:
Percepat Realisasi Energi Terbarukan di Indonesia, ALPERKLINAS: Segera Bangun Jaringan Transmisi
“Perubahan iklim bukan lagi ancaman abstrak. Ini sudah memukul sektor listrik global. Brasil dan beberapa negara maju pun goyah. Kita tidak boleh menunggu sampai Indonesia mengalami pemadaman besar baru bergerak,” tambahnya.
Tohom juga menilai bahwa Indonesia perlu menyiapkan strategi adaptif. Modernisasi bendungan lama, peningkatan kapasitas monitoring cuaca ekstrem, serta integrasi PLTA dengan energi surya dan angin dinilai wajib dilakukan.
“Semua PLTA harus diperlakukan sebagai infrastruktur strategis jangka panjang, bukan sebagai mesin listrik yang bisa bekerja otomatis selamanya. Kesalahan dalam manajemen air hari ini akan menjadi krisis listrik besok,” jelasnya.