Untuk menekan kerugian, PT DI diminta untuk tidak hanya memproduksi pesawat atau helikopter tetapi juga spare parts.
Neraca keuangan PT DI kemudian mampu berbalik arah dari rugi Rp 75 miliar pada 1999 menjadi untung Rp 11 miliar pada 2001.
Baca Juga:
Ekonom Rizal Ramli Tutup Usia
3. Tukar guling PT Telkom dan PT Indosat
Sebagai bagian dari restrukturisasi telekomunikasi nasional, pemerintah membidani pemisahan manajemen silang (cross management) dan kepemilikan silang (cross ownership) di tubuh PT Indosat dan PT Telkom yang pada saat itu sama-sama berstatus BUMN.
Langkah ini dilakukan agar kedua raksasa telekomunikasi itu bisa berbisnis secara fair.
Baca Juga:
Yasin Limpo Tersangka, Rizal Ramli Buka Suara soal Kasus Surya Paloh
Keduanya sepakat atas penyelesaiancross-ownershippada 15 Februari 200. Tukar guling dilakukan dengan cara Telkom menyerahkan kepemilikan sahamnya di Satelindo, Lintas Arta, dan Divre IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta kepada PT Indosat. Indosat kemudian menyerahkan sahamnya di Telkomsel sebagai kompensasi.
4. Makro ekonomi yang membaik
Rizal juga ikut bahu membahu memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia yang porak poranda usai dihantam resesi dan Krisis Moneter 1998.