“Ke depan, kami berharap SwaCAM tidak hanya dipromosikan sebagai program loyalitas, tetapi juga menjadi instrumen nasional dalam pendidikan konsumen listrik. Jika konsumen paham data dan haknya, maka ekosistem ketenagalistrikan akan lebih sehat, akuntabel, dan minim konflik,” kata Tohom.
Tohom juga menilai program ini relevan dengan tantangan sosial masyarakat perkotaan dan semi-perkotaan yang memiliki mobilitas tinggi, membutuhkan privasi, serta menghadapi kendala akses petugas pencatat meter.
Baca Juga:
PLN Selesaikan Penyambungan Listrik di Muara Anggoli Malam Ini
Dalam konteks tersebut, SwaCAM menjadi solusi praktis sekaligus adaptif terhadap perubahan gaya hidup konsumen.
"ALPERKLINAS berharap PLN terus menyempurnakan penguatan perlindungan data pelanggan serta memperluas kemudahan akses layanan digital bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok yang membutuhkan perhatian khusus," tutur Tohom.
Ia menegaskan, penguatan kemandirian konsumen melalui SwaCAM akan semakin optimal jika berjalan seiring dengan komitmen negara dan BUMN dalam menghadirkan layanan kelistrikan publik yang andal, inklusif, dan berkeadilan.
Baca Juga:
PLN UP3 Sibolga Siaga Penuh untuk Tahun Baru 2026, Sistem Listrik Aman dan Andal
Sebelumnya, PT PLN (Persero) meluncurkan Program Gelegar SwaCAM sebagai bentuk apresiasi bagi pelanggan pascabayar yang aktif menggunakan fitur SwaCAM di aplikasi PLN Mobile.
Program yang berlangsung dari 23 November 2025 hingga 27 April 2026 ini menyediakan berbagai hadiah menarik dan bertujuan mendorong partisipasi aktif pelanggan dalam pencatatan angka meter mandiri secara tepat waktu.
[Redaktur: Mega Puspita]