“Ketidakstabilan pasokan listrik dari pembangkit EBT dapat mengganggu sistem distribusi secara keseluruhan. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan ITS sangat relevan dan harus didukung oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan industri,” tegasnya.
Selain MBPSS, Ruswandi juga mengimplementasikan Mayfly Algorithm (MA), algoritma kecerdasan buatan yang terinspirasi dari perilaku kawanan lalat capung dewasa, guna mengoptimalkan sistem kontrol kelistrikan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Kolaborasi PLN dan PHRI yang Siap Wujudkan Bali Jadi Pusat Pariwisata Hijau
Teknologi ini berkontribusi signifikan dalam meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik di Sulawesi bagian selatan.
Tohom yang juga Penasihat DPP Persatuan Artis Batak Indonesia (PARBI) ini menambahkan bahwa keberhasilan ini harus menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia.
“Keberhasilan Dr. Ruswandi menunjukkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, kita mampu menjadi pelopor inovasi di bidang energi. Saya berharap lebih banyak akademisi dan peneliti yang terdorong untuk berkontribusi dalam membangun ketahanan energi nasional,” tuturnya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Kolaborasi PLN dan PHRI yang Siap Wujudkan Bali Jadi Pusat Pariwisata Hijau
Dengan berbagai pencapaian tersebut, ALPERKLINAS berharap inovasi yang dihasilkan ITS dapat terus dikembangkan dan diimplementasikan secara luas guna mendukung keberlanjutan energi di Indonesia.
[Rerdaktur: Rinrin Kaltarina]