ALPERKLINAS, katanya, akan terus mengawal PLN agar tetap berkomitmen pada prinsip keterbukaan, efisiensi, dan keberpihakan kepada konsumen.
Tohom yang juga Wakil Ketua Umum Komite Nasional LSM Indonesia (KN LSM Indonesia) ini menekankan pentingnya menjaga arah transformasi PLN ke depan, termasuk dalam hal transisi energi bersih, perluasan jaringan listrik ke pelosok, dan transparansi tarif.
Baca Juga:
PLN CSR Awards 2025: PLN Raih 43 Penghargaan dan Predikat Platinum SDGs
“Kami dari ALPERKLINAS siap menjadi mitra kritis yang konstruktif. Keberhasilan ini bukan titik akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa keberhasilan masuk daftar Fortune Global 500 adalah buah dari transformasi menyeluruh yang telah dijalankan PLN dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan penjualan listrik mencapai 306,22 TWh dan peningkatan pendapatan dari penjualan tenaga listrik menjadi Rp353,17 triliun, PLN berhasil melampaui target-target pemerintah dan memperkuat posisinya sebagai perusahaan utilitas terbesar di Asia Tenggara.
Baca Juga:
PLN Raih Penghargaan IBEA 2025 untuk Transisi Energi Nasional
CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, juga menyebut bahwa PLN telah membuktikan kapasitasnya sebagai perusahaan nasional yang mampu bersaing dalam ekosistem energi dunia, dengan tata kelola yang kuat dan visi keberlanjutan yang jelas.
Prestasi ini turut menjawab harapan Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya menargetkan agar BUMN Indonesia masuk daftar Global Fortune 500.
“Indonesia bukan sekadar pengikut, tapi juga pelopor dalam ekonomi dunia,” tegas Prabowo kala itu.