Target operasional pembangkit ini ditetapkan pada tahun 2028 atau lebih cepat, dimulai dengan pembaruan studi kelayakan (FS) dan penyusunan detail engineering design (DED).
Adapun sistem kelistrikan Biak 20 kV saat ini sudah memiliki daya mampu 32,29 MW dengan beban puncak 14,8 MW, yang artinya masih terdapat cadangan daya cukup besar sebesar 17,48 MW.
Baca Juga:
Target Tol Ramah Lingkungan, ALPERKLINAS Apresiasi PT Adhi Karya Pasang 'Pohon' Penghasil Listrik di Jalan Tol Probo-Wangi
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa proyek PLTM Wabudori adalah hasil kolaborasi erat antara pemerintah pusat dan PLN.
Ia meminta seluruh proses perizinan dipercepat dan masyarakat setempat turut mendukung proses konstruksi.
“Minta tolong izin-izinnya dapat dipercepat, saat konstruksi masyarakat juga harus mendukung. Ini saya sudah membuat kebijakan. Tolong bantu PLN juga pada saat konstruksi,” kata Bahlil.
Baca Juga:
Penyumbang Konsumen Terbanyak dan Ditetapkan Sebagai Objek Nasional, ALPERKLINAS Minta Pemerintah dan PLN Siapkan Cadangan Listrik Bali 25 Persen dari Beban Puncak
Senada, Bupati Supiori Heronimus Mansoben menilai proyek ini sebagai jawaban atas penantian panjang masyarakat Supiori.
“Saya mewakili semua masyarakat menyampaikan terima kasih dan penghargaan kami kepada Menteri ESDM dan kepada Direktur Utama PLN. PLTM ini adalah harapan besar yang akan mendorong pembangunan lintas sektor serta peningkatan pendapatan asli daerah,” pungkasnya.
[Redaktur: Mega Puspita]