Ia menyebut bahwa harga listrik dari panas bumi cenderung lebih stabil dan tidak terpengaruh gejolak harga energi global, yang akhirnya memberikan kepastian bagi masyarakat.
“Stabilitas harga listrik dari sumber energi bersih seperti panas bumi itu juga bentuk perlindungan konsumen. Karena itu, kami mendorong agar pemerintah dan pelaku industri lain belajar dari keberhasilan PGE,” tegasnya.
Baca Juga:
Investor Lokal Terus Dukung Energi Bersih, ALPERKLINAS Apresiasi Group Sinar Mas Bangun Pabrik Panel Surya Terbesar di Indonesia
Tohom yang juga CEO dan Pendiri Wahana News Group ini menambahkan bahwa keberhasilan PGE tak lepas dari tata kelola yang baik serta integrasi visi jangka panjang dengan pengembangan wilayah kerja baru.
“Proyek Lumut Balai Unit 2 yang akan mulai beroperasi pertengahan tahun ini adalah contoh strategi yang cerdas. Ekspansi wilayah kerja harus diimbangi dengan konsistensi dalam menjaga standar lingkungan, seperti yang dibuktikan dengan 18 PROPER Emas, termasuk 14 kali berturut-turut di Kamojang,” katanya.
Tohom juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap sumber energi yang mereka konsumsi.
Baca Juga:
Berhasil Bangun Pabrik Panel Surya dan Sejumlah PLTS, ALPERKLINAS: Indonesia Terbukti Dukung Energi Bersih
Menurutnya, sudah waktunya publik diberi edukasi lebih luas tentang manfaat energi panas bumi agar semakin banyak yang terlibat dalam gerakan sadar energi bersih.
Sebelumnya, Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengungkapkan bahwa produksi listrik dari panas bumi sepanjang tahun 2024 mencapai 4.827,22 gigawatt hour (GWh), meningkat hampir 2 persen dari tahun sebelumnya.
Peningkatan ini ditopang oleh performa wilayah kerja seperti Kamojang, Lahendong, dan Lumut Balai.