Demikian juga untuk kebutuhan manufaktur yang dikembangkan dalam industri hulu komoditas unggulan ekspor.
"Kami percaya bahwa Bapak Presiden Joko Widodo memiliki atensi yang sama terhadap potensi energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan murah ini," tutur mantan ketua HIPMI Bengkulu itu.
Baca Juga:
Dewan Energi Nasional Dukung Rosatom Bangun PLTN di Sulawesi Tenggara Indonesia
"Kita memiliki SDM di bidang energi yang tidak kalah unggul dan bisa diandalkan. Apalagi jika kita memilih partner swasta yang tepat untuk memulainya," kata Sultan.
Diketahui, berdasarkan data Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Indonesia memiliki bahan baku nuklir berupa sumber daya uranium sebanyak 81.090 ton dan juga thorium sebanyak 140.411 ton.
Bahan baku nuklir tersebut tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Secara terperinci, Sumatera memiliki 31.567 ton uranium dan 126.821 ton thorium.
Baca Juga:
Siap Beroperasi Tahun 2032, Ini 29 Lokasi Potensial untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Sementara Kalimantan memiliki sebanyak 45.731 ton uranium dan 7.028 ton thorium. Sulawesi memiliki 3.793 ton uranium dan 6.562 ton. [tum]