KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) memberikan apresiasi pada PT PLN (Persero) atas langkah strategis memanfaatkan sains dan teknologi untuk mempercepat pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Komitmen ini disampaikan PLN dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) Indonesia 2025 yang berlangsung di Bandung, Kamis (7/8/2025) lalu.
Baca Juga:
PT PLN Berkomitmen Wujudkan Pemerataan Akses Energi Listrik di Seluruh Indonesia
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menilai langkah PLN ini merupakan terobosan strategis yang dapat mengubah peta ketahanan energi nasional.
“Pemanfaatan sains dan teknologi oleh PLN untuk mendorong bauran EBT adalah contoh nyata bagaimana BUMN dapat menjadi lokomotif perubahan. Selain mengejar target Net Zero Emission 2060, upaya ini juga untuk memastikan rakyat mendapatkan listrik yang andal, efisien, dan ramah lingkungan,” tegas Tohom, Jumat (15/8/2025).
Ia mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi EBT yang luar biasa, mulai dari tenaga surya, angin, air, hingga biomassa, namun tantangan terbesarnya adalah implementasi di lapangan.
Baca Juga:
Sambut HUT RI Ke-80, ALPERKLINAS Apresiasi PLN Beri Diskon Listrik 50 Persen Periode 10–23 Agustus 2025
“Kuncinya ada pada keberanian memanfaatkan riset dan inovasi. PLN sudah mengambil langkah tepat dengan menggandeng perguruan tinggi dan lembaga riset, sehingga teknologi yang dihasilkan tidak hanya menjadi prototipe di laboratorium, tetapi benar-benar dipakai di sistem kelistrikan nasional,” paparnya.
Tohom juga menyoroti penerapan smart grid sebagai terobosan penting untuk mengatasi tantangan intermitensi energi terbarukan.
“Smart grid ini ibarat otak pintar yang mengatur lalu lintas listrik secara real time, memastikan pasokan tetap stabil meski sumber energinya bervariasi. Jika infrastruktur ini dibangun merata, maka transisi energi akan jauh lebih cepat dan minim hambatan,” ujarnya.