“Investasi, industri, dan layanan publik membutuhkan listrik yang stabil. Tanpa jaringan transmisi yang andal, potensi ekonomi daerah akan terhambat,” ujarnya, Sabtu (27/12/2025).
Dari sudut pandang konsumen, ia menilai penguatan sistem interkoneksi di Sulawesi akan berdampak pada peningkatan kualitas layanan dan pengurangan risiko pemadaman.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
“Konsumen berhak atas listrik yang andal dan berkelanjutan. Proyek seperti ini adalah bentuk nyata perlindungan konsumen dalam jangka panjang,” kata Tohom.
Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan transmisi sebagai bagian dari transisi energi nasional. Menurutnya, jaringan listrik yang kuat akan memudahkan integrasi pembangkit energi baru dan terbarukan ke dalam sistem.
“Transmisi adalah jembatan antara sumber energi dan konsumen. Tanpa jembatan yang kokoh, agenda energi bersih akan sulit diwujudkan,” ujarnya.
Baca Juga:
PLN UP3 Bandung Pastikan Kesiapan Pelayanan Nataru Pada Apel Siaga dan Doa Bersama Siaga di Lapangan Kodam 3 Siliwangi
ALPERKLINAS mendorong agar model kolaborasi di Sulawesi Tenggara direplikasi di wilayah lain, khususnya daerah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi namun masih menghadapi keterbatasan pasokan listrik.
“Ini bukti bahwa perencanaan matang dan kolaborasi lintas institusi mampu menghasilkan solusi yang berkeadilan bagi masyarakat,” tegas Tohom.
Ia menambahkan, konsistensi dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan akan menjadi penentu daya saing daerah di masa depan.