KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) mengapresiasi kolaborasi antara PT PLN (Persero) dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Andowia–Kendari.
Langkah ini dinilai sebagai contoh konkret penguatan infrastruktur kelistrikan yang berdampak langsung pada keandalan pasokan, kepastian layanan, serta perlindungan kepentingan konsumen listrik.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menilai pembangunan transmisi bertegangan ekstra tinggi tersebut mencerminkan pendekatan perencanaan energi yang visioner dan berorientasi jangka panjang.
“Pembangunan SUTET Andowia–Kendari menunjukkan bahwa keandalan listrik tidak bisa dicapai dengan solusi tambal sulam. Infrastruktur transmisi yang kuat adalah fondasi utama sistem kelistrikan modern,” ujarnya.
Menurut Tohom, proyek ini layak dijadikan rujukan bagi daerah lain yang ingin meningkatkan kualitas pasokan listriknya.
Baca Juga:
PLN UP3 Bandung Pastikan Kesiapan Pelayanan Nataru Pada Apel Siaga dan Doa Bersama Siaga di Lapangan Kodam 3 Siliwangi
Ia berpandangan bahwa sinergi antara PLN dan pemerintah daerah menjadi kunci percepatan proyek strategis tanpa mengorbankan aspek sosial dan lingkungan.
“Ketika pemerintah daerah hadir aktif sejak tahap perencanaan hingga sosialisasi, risiko gangguan dan penolakan publik dapat ditekan,” katanya.
Tohom menekankan bahwa transmisi berkapasitas besar tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga untuk mengantisipasi pertumbuhan ekonomi daerah.
“Investasi, industri, dan layanan publik membutuhkan listrik yang stabil. Tanpa jaringan transmisi yang andal, potensi ekonomi daerah akan terhambat,” ujarnya, Sabtu (27/12/2025).
Dari sudut pandang konsumen, ia menilai penguatan sistem interkoneksi di Sulawesi akan berdampak pada peningkatan kualitas layanan dan pengurangan risiko pemadaman.
“Konsumen berhak atas listrik yang andal dan berkelanjutan. Proyek seperti ini adalah bentuk nyata perlindungan konsumen dalam jangka panjang,” kata Tohom.
Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan transmisi sebagai bagian dari transisi energi nasional. Menurutnya, jaringan listrik yang kuat akan memudahkan integrasi pembangkit energi baru dan terbarukan ke dalam sistem.
“Transmisi adalah jembatan antara sumber energi dan konsumen. Tanpa jembatan yang kokoh, agenda energi bersih akan sulit diwujudkan,” ujarnya.
ALPERKLINAS mendorong agar model kolaborasi di Sulawesi Tenggara direplikasi di wilayah lain, khususnya daerah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi namun masih menghadapi keterbatasan pasokan listrik.
“Ini bukti bahwa perencanaan matang dan kolaborasi lintas institusi mampu menghasilkan solusi yang berkeadilan bagi masyarakat,” tegas Tohom.
Ia menambahkan, konsistensi dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan akan menjadi penentu daya saing daerah di masa depan.
“Keandalan listrik bukan hanya isu teknis, tetapi prasyarat kemajuan sosial dan ekonomi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Kendari Amir Hasan menyampaikan bahwa pembangunan SUTET 275 kV Andowia–Kendari merupakan bagian penting dari upaya mewujudkan interkoneksi sistem kelistrikan yang andal dan efisien di Pulau Sulawesi.
Pemerintah Kota Kendari, menurutnya, menyambut baik langkah PLN membangun jaringan transmisi bertegangan ekstra tinggi tersebut dan siap memberikan dukungan penuh agar proyek berjalan lancar serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]