Optimalisasi pengembangan PLTS atap akan bertumpu pada sektor rumah tangga dan industri untuk memaksimalkan pencapaian target tersebut.
Berdasarkan proyeksi Kementerian ESDM, target pengembangan PLTS atap untuk sektor rumah tangga selama tiga tahun ke depan memiliki potensi daya listrik sebesar 1,52 gigawatt.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Asumsi jumlah pelanggan PLN yang akan memasang PLTS atap dengan target 2 persen dari pelanggan 1.300 voltampere (VA) dan 10 persen dari pelanggan 2.200 VA.
Sedangkan dari sektor komersial dan bisnis, pemerintah memperkirakan ada potensi 1,30 gigawatt energi hijau dengan rincian 10 persen pelanggan PLN 1.300 VA sampai 14 kVA dan 20 persen pelanggan di atas 14.000 kVA juga memasang PLTS atap.
Sejauh ini, Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) mengungkapkan bahwa masih ada hambatan terkait pemanfaatan PLTS atap terutama di sektor industri karena kapasitas listrik terpasang hanya dibatasi 10 sampai 15 persen.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Ketua Umum AESI Fabby Tumiwa menilai pembatasan itu dapat berdampak terhadap pencapaian target bauran energi baru terbarukan dan investasi mengingat sektor industri merupakan salah satu kontributor utama dalam mendongkrak pemanfaatan listrik tenaga surya di Indonesia. [tum]