Konsumenlistrik.com | PT PLN memberikan tegangan trafo interbus transformator (IBT) pada Gardu Induk Pangkep kapasitas 2 x 60 MVA senilai Rp 13,75 miliar.Langkah ini dilakukan PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik PT Semen Tonasa.
General Manager Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) Sulawesi, Munnawwar Furqan, mengatakan trafo IBT memasok kebutuhan listrik Semen Tonasa, yang menggantikan pembangkit milik korporasi.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Menurut Munnawwar, pengoperasian trafo IBT merupakan tindak lanjut dari penandatanganan surat perjanjian jual-beli tenaga listrik (SPJBTL) program progressive incentive captive sebesar 1x25 MW antara PLN dan Semen Tonasa.
Dengan begitu, Semen Tonasa bisa mengoptimalkan tenaga listrik dari PLN untuk mendukung proses produksi.
“Kami berupaya selalu memberikan listrik yang andal kepada pelanggan. Dengan adanya trafo IBT, PT Semen Tonasa dapat berfokus pada bisnis intinya,” kata Munnawwar.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sebelum program progressive intensive captive berjalan, PLN memasok listrik ke PT Semen Tonasa sebesar 20 MW. Melalui pengoperasian trafo IBT, potensi listrik yang Pengerjaan relokasi dan peningkatan kapasitas IBT untuk Semen Tonasa yang menjadi konsumen tegangan tinggi berhasil rampung dalam tiga bulan.
PLN berinvestasi sebesar Rp 13,75 miliar untuk proyek ini. “Kami mendukung industri dan konsumen tegangan tinggi di Sulawesi Selatan,” tutur Munnawwar.
Sementara, Direktur Utama PT Semen Tonasa Mufti Arimurti mengungkapkan, pengoperasian trafo IBT ini menjadi momentum untuk menggunakan layanan listrik dari PLN 100 persen dalam mendukung kegiatan Produksi PT Semen Tonasa.