Konsumenlistrik.com | Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa pelarangan ekspor batu bara masih tetap berlaku hingga 31 Januari 2022.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves), Luhut Bisar Pandjaitan menyampaikan bahwa kegiatan ekspor akan dibuka secara bertahap. Yang mana dimulai dari 14 kapal pengangkutan batu bara yang siap berlayar untuk ekspor.
Baca Juga:
PLN Dapat Dana Hibah dari AS untuk Studi Pengembangan Mini-Grid EBT Daerah 3T di Indonesia Timur
"Masih berlaku sampai 31 Januari 2022, jadi ini belum ada keputusan (soal pencabut larangan ekspornya). Masih akan dievaluasi oleh para Menteri pada rapat yang setahu saya direncanakan besok (hari Rabu ini)," terang Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ridwan Djamaluddin, Selasa malam dalam acara Economic Challenges (11/1/2022).
Sejak pelarangan ekspor batu bara diberlakukan pada 31 Desember 2021 lalu, kata Ridwan, volume suplai batu bara untuk pembangkit listrik milik PT PLN (Persero) sudah mengalami perbaikan. Yang semula dikhawatirkan akan memadamkan 17 atau 20 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 10 Giga Watt (GW).
"Sekarang rata-rata sudah dapat dicapai mendekati 15 HOP (Hari Operasi). Jadi sudah mendekat ke sana, efektifitas kewajiban kontrak-kontrak mitra dengan PLN kurang lebih sekarang sudah di atas 60% - 80%-an," terang Ridwan.
Baca Juga:
Lampaui Target Laba Tahun 2022, PLN Nusantara Power Terus Perkuat Co-Investment
Yang terang, sampai hari terakhir ini, kata Ridwan, laporan dari PLN atas kesediaan pasokan batu bara masih sangat dinamis, yang penting secara volume sudah memadai.
"Yang kita tunggu sekarang adalah ketersampaian batu bara ke PLTU-nya. Kapal tongkang sudah diatur sudah ada lokasinya tapi belum bergerak kapalnya," ungkap Ridwan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa sampai Selasa malam, pihaknya sudah mendapatkan komitmen suplai batu bara dari produsen batu bara sebanyak 16,2 juta ton.