Sebelumnya, pihak PLN mengatakan untuk mengejar ideal minimal 20 HOP, PLN membutuhkan sebanyak 20 juta ton. Itu artinya masih ada kekurangan pasokan 2,8 juta ton batu bara lagi.
"Tetapi alhamdulillah dengan adanya stop ekspor ini kami mendapat tambahan batu bara di bulan ini yang biasanya hanya sekitar 10,7 juta ton sekarang ditambah 16,2 juta ton," ungkap Darmawan.
Baca Juga:
PLN Dapat Dana Hibah dari AS untuk Studi Pengembangan Mini-Grid EBT Daerah 3T di Indonesia Timur
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia berharap, dalam waktu dekat ada solusi yang konkrit untuk terkait dengan dibukanya keran ekspor batu bara.
"Yang penting skema pemenuhan DMO bisa diterima semua pihak. Jadi tentu yang kita harapkan perbaikan ekosistem keseluruhan dan kita harap ini tidak terjadi lagi, kita komit untuk bagaimana bisa memenuhi kewajiban," terang Hendra. [tum]