Tohom yang juga CEO & Founder Wahana TV ini menambahkan bahwa sinergi antara BUMN, pemerintah, dan swasta seperti ini harus terus diperluas, bahkan melibatkan perguruan tinggi dan startup teknologi.
"Kolaborasi lintas sektor seperti ini adalah DNA dari inovasi. Kita butuh lebih banyak inisiatif serupa di sektor energi lainnya," ucap Tohom.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Masyarakat Jangan Selalu Kambinghitamkan Listrik Sebagai Penyebab Kebakaran Sebelum Ada Hasil Investigasi yang Sah
Ia pun mengingatkan pentingnya keberlanjutan dan pengawasan terhadap pembangunan Green Hydrogen Plant.
"Pembangunan saja tidak cukup, harus ada audit keberlanjutan, pemanfaatan optimal, dan mekanisme keterlibatan publik agar manfaatnya benar-benar terasa di seluruh lapisan masyarakat," tuturnya.
Sebelumnya, sejumlah tokoh turut memberikan dukungan terhadap pengembangan ekosistem hidrogen ini.
Baca Juga:
Guna Penuhi Hak Dasar Masyarakat, ALPERKLINAS Desak Pemprov Kepri Cari Solusi Pemutusan Sepihak Aliran Listrik di Baloi Kolam Barelang
Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan, Hendri Ginting, mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik kolaborasi ini karena dinilai akan berkontribusi dalam pencapaian target Nationally Determined Contributions (NDC) Indonesia, sebagai bagian dari komitmen global terhadap pengurangan emisi karbon.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya besar PLN untuk mendukung dekarbonisasi sektor transportasi nasional, sejalan dengan visi Astacita Presiden Prabowo untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat.
Komitmen serupa juga diungkapkan Direktur HDF Energy untuk Asia Pasifik sekaligus Direktur Utama PT HDF Energy Indonesia, Mathieu Geze, yang menegaskan bahwa teknologi fuel cell berbasis hidrogen hijau yang mereka kembangkan akan membawa Indonesia menjadi pelopor inovasi hidrogen hijau di Asia Pasifik.