KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) mengapresiasi langkah konsisten PT PLN (Persero) dalam menerapkan perlindungan lingkungan dan sosial di setiap proyek kelistrikan yang didanai oleh lembaga internasional.
Penghargaan kategori Special Recognition for Outstanding Collaboration on Safeguards yang diberikan oleh Asian Development Bank (ADB) kepada PLN dinilai sebagai bukti konkret bahwa BUMN kelistrikan ini tidak hanya fokus pada penyediaan energi, tetapi juga pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
Baca Juga:
Peduli Terhadap Ketahanan Ekonomi Masyarakat, ALPERKLINAS Minta Kementerian ESDM dan PLN Sosialisasikan Penghematan Pemakaian Listrik
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menyebut penghargaan dari ADB tersebut sebagai pencapaian penting yang mencerminkan keseriusan PLN dalam membangun proyek kelistrikan yang ramah lingkungan dan berpihak pada masyarakat.
"Selain penghargaan, raihan ini juga sebagai validasi atas komitmen PLN dalam menerapkan prinsip-prinsip safeguards yang sejalan dengan standar internasional dan kebutuhan sosial-ekologis di lapangan," ujar Tohom, Rabu (16/4/2025).
Menurut Tohom, keberhasilan PLN mengelola pendanaan ADB senilai USD 1,2 miliar dengan memperhatikan aspek perlindungan lingkungan dan sosial menunjukkan bahwa transformasi PLN bukan hanya retorika, melainkan telah menyentuh aspek-aspek substansial.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Target Menteri ESDM yang Mau Jadikan Indonesia 'Raja Panel Surya'
"Ketika perusahaan negara seperti PLN mampu menerapkan prinsip ESG dengan serius, maka masyarakat sebagai konsumen mendapat manfaat ganda: listrik yang andal dan jaminan bahwa pembangunan tidak merusak lingkungan maupun mengabaikan hak-hak sosial," tambahnya.
Tohom yang juga Pendiri Lembaga Perlindungan Konsumen Ketenagalistrikan Indonesia (LPKKI) ini mengatakan bahwa implementasi safeguards tidak boleh dianggap sebagai beban, melainkan sebagai investasi jangka panjang yang akan memperkuat kepercayaan publik dan mempercepat transisi energi yang adil dan inklusif.
"PLN bisa menjadi role model bagi BUMN lainnya. Dalam konteks transisi energi, kredibilitas terhadap pengelolaan sosial dan lingkungan sangat menentukan keberlanjutan proyek. Dan PLN telah membuktikan kapasitas itu melalui program-program seperti SREAP dan RBL di berbagai daerah," katanya.
Ia juga menyarankan agar PLN terus memperkuat dialog dengan masyarakat terdampak proyek serta lembaga-lembaga pemantau independen demi menjaga akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan safeguards.
"Ke depan, harapan kami, PLN tetap konsisten bahkan meningkatkan standar-standar safeguard-nya, terutama dalam konteks pembangunan infrastruktur listrik di daerah tertinggal dan terpencil. Di sanalah aspek keadilan sosial benar-benar diuji," tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa penghargaan dari ADB merupakan hasil dari upaya PLN dalam memastikan proyek pendanaan berjalan sesuai dengan standar safeguard internasional, termasuk dalam mendukung program transisi energi menuju target Net Zero Emissions (NZE) tahun 2060.
Menurut Darmawan, visi PLN adalah menyediakan listrik andal sekaligus energi hijau yang ramah lingkungan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, menambahkan bahwa implementasi perlindungan lingkungan dan sosial melalui dua program Result-Based Lending tersebut telah menjadi bagian dari strategi ESG PLN yang mendorong pemerataan akses listrik dan kualitas hidup masyarakat.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]