KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) menilai percepatan penggunaan mobil listrik berpotensi memberikan dampak ekonomi yang sangat signifikan bagi Indonesia.
Organisasi tersebut menegaskan bahwa adopsi kendaraan listrik secara konsisten selama 15 tahun ke depan dapat menghemat hingga 100 miliar liter bensin, sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional di tengah naik-turunnya harga minyak dunia.
Baca Juga:
Bupati Dairi Resmikan SPKLU, Netizen Tanggapi Negatif
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menyebut penghematan tersebut bukan sekadar angka optimistis, tetapi masuk akal apabila pemerintah dan industri terus mendorong elektrifikasi transportasi secara terukur.
Menurutnya, setiap liter bensin yang tidak terbakar berarti dua keuntungan langsung: menekan impor bahan bakar dan mengurangi biaya kesehatan akibat polusi.
Tohom menambahkan bahwa penghematan 100 miliar liter bensin sama artinya dengan penyelamatan ratusan triliun rupiah nilai subsidi energi dalam jangka panjang.
Baca Juga:
BPKN RI Bongkar Risiko Tersembunyi Mobil Listrik, dari Baterai hingga Harga Jual Kembali
"Ini bukan hanya isu lingkungan, tapi isu ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, Senin (17/11/2025).
Ia mengungkapkan bahwa elektrifikasi transportasi adalah momentum emas bagi Indonesia, apalagi jika dibarengi pembangunan infrastruktur pengisian daya, insentif harga, serta tata regulasi yang berpihak pada konsumen.
“Jika Indonesia serius mengadopsi kendaraan listrik secara terencana selama 15 tahun, kita bukan saja hemat bensin, tapi juga meningkatkan efisiensi energi nasional dan kemandirian pasokan,” tambah Tohom.