Menurutnya, bila PLN tidak segera melakukan mitigasi dengan pendekatan keamanan nasional, maka aksi pencurian ini akan terus berulang dan menciptakan instabilitas di tingkat lokal.
"Ini jadi celah besar dalam sistem pengamanan nasional. Jangan sampai PLN hanya reaktif, padahal kita punya kesempatan untuk menjadi proaktif dan preventif. Apalagi aset kelistrikan ini menyangkut hajat hidup orang banyak," ucapnya dengan nada tegas.
Baca Juga:
Jadikan PLTN Opsi Utama, ALPERKLINAS Desak Pemerintah Maksimalkan Sosialisasi ke Masyarakat
Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk duduk bersama menyusun peta kerawanan dan langkah preventif konkret.
Sebelumnya, Manager PLN ULP Prabumulih, Gema Sibarani, dalam konferensi pers beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa aksi pencurian kabel tembaga dan komponen listrik lainnya telah terjadi di tiga lokasi berbeda hanya dalam rentang waktu sepekan.
Gema menyebut pencurian umumnya terjadi saat dini hari dan merugikan baik PLN maupun pelanggan.
Baca Juga:
TNI-Polri Dukung Pemulihan Listrik Sumut, ALPERKLINAS Dorong Semua Elemen Masyarakat Terus Berpartisipasi Pascabencana
“Mohon dibantu agar bersama-sama mengawasi, karena ini bukan hanya merugikan PLN, tapi juga masyarakat,” ujar Gema, yang menyebut beberapa pelanggan, terutama pemilik kandang ayam, mengalami kerugian akibat pemadaman listrik setelah pencurian.
Gema juga menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penggantian kabel secepat mungkin dan meningkatkan pengawasan di titik-titik rawan.
PLN berharap adanya sinergi dari masyarakat, aparat, dan instansi terkait untuk menjaga aset negara dari tangan-tangan jahil.