KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) mengapresiasi langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang menargetkan Indonesia sebagai pusat industri panel surya.
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menilai kebijakan ini merupakan strategi yang tepat untuk memanfaatkan kekayaan mineral dalam negeri demi kepentingan nasional.
Baca Juga:
Cegah Pemadaman di Wilayah Vital, ALPERKLINAS Desak Pemerintah Atur Pembatasan Bangunan di Areal Konstruksi PLN
"Pasir kuarsa yang kita miliki dalam jumlah besar adalah modal utama untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri panel surya global.
Namun, hal ini harus dibarengi dengan kebijakan yang melindungi kepentingan nasional, termasuk dalam aspek hilirisasi dan nilai tambah bagi industri dalam negeri," ujar Tohom, Jumat (11/3/2025).
Menurutnya, pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan hilirisasi ini tidak hanya menguntungkan investor asing, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri lokal.
Baca Juga:
Punya Proyek Panas Bumi Terbaik di Dunia, ALPERKLINAS Desak Pemerintah dan PLN Maksimalkan PLTP untuk Dukung Energi Bersih
"Kita jangan hanya menjadi pemasok bahan mentah. Hilirisasi harus dikelola dengan baik agar kita bisa membangun ekosistem industri solar panel yang berdaya saing tinggi," tegasnya.
Tohom yang juga Pengurus Fisuel Internasional Kawasan Asia-Pasifik menambahkan bahwa pengembangan industri panel surya harus didukung dengan kebijakan yang berpihak pada inovasi dan riset.
"Jangan sampai kita hanya membangun industri berbasis bahan baku, tapi juga harus menjadi pemain utama dalam inovasi teknologi solar panel. Ini kesempatan emas bagi Indonesia untuk mandiri dalam industri energi terbarukan," ungkapnya.