"Kami berharap PLN IP dapat menemukan solusi pembiayaan yang lebih murah dan efisien. Sebagai pelaku usaha dan mitra bisnis, kami sangat mengapresiasi langkah-langkah yang diambil oleh PLN IP, namun penting untuk memastikan bahwa biaya pembiayaan tidak memberatkan pihak-pihak yang terlibat," ujar Tohom yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Komite Nasional LSM Indonesia (KN LSM Indonesia) dan Ketua Pengurus Pusat Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum Pemuda Pancasila (BPPH) ini.
Dia menambahkan, langkah PLN IP dalam menjual karbon menunjukkan bahwa perusahaan ini telah memahami kebutuhan global akan energi ramah lingkungan.
Baca Juga:
PLN EPI Galakkan Digitalisasi Biomassa, ALPERKLINAS Sebut PLN Komitmen Libatkan Masyarakat Lokal Dukung Energi Bersih
Namun, untuk memperluas kolaborasi dan mendorong lebih banyak perusahaan terlibat, biaya yang lebih rendah menjadi salah satu kunci sukses yang perlu diperhatikan.
Manfaat untuk Mitra dan Pasar Global
Menurut Tohom, langkah PLN IP dalam mendukung dekarbonisasi Indonesia sangat positif, terutama dalam membantu para eksportir retail yang akan memasuki pasar Eropa.
Baca Juga:
Dapat Penghargaan ADB, ALPERKLINAS Puji PLN yang Konsisten Dukung Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial
"Saat ini, Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE) sudah menjadi kebutuhan utama bagi banyak pebisnis yang menginginkan akses ke pasar global. Hal ini tentu membuka peluang yang lebih besar bagi banyak mitra untuk berkolaborasi," ujarnya.
Selain itu, Tohom juga berharap kolaborasi ini bisa memberikan dampak positif dalam meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global, terutama yang semakin menuntut produk-produk yang berkelanjutan dan rendah karbon.
Ekonomi Berkelanjutan