Konsumenlistrik.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam memanfaatkan puing kayu pohon tua sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT) tanpa melupakan pelestarian lingkungan.
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menyebut langkah ini sebagai inisiatif strategis yang selaras dengan visi keberlanjutan energi dan pelestarian lingkungan.
Baca Juga:
Pembangunan SPKLU Masif, ALPERKLINAS Minta PLN dan Pemerintah Daerah Tegas Terkait Safety dan Estetika Kota
"Pemanfaatan puing kayu oleh Pemkot Pangkalpinang adalah contoh nyata bagaimana solusi lokal dapat mendukung ketahanan energi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Ini adalah inovasi yang patut dicontoh oleh daerah lain," ujar Tohom, Kamis (9/1/2025).
Langkah ini dilakukan melalui kerja sama Pemkot Pangkalpinang dengan empat perusahaan energi terbarukan, yakni PT BEST YPK PLN, PT Mentari Biru Energi (MBE), KSO PT Biro Tekhnik Sinar Baru, Kopetindo, dan PT Solusi Energindo Inovatif.
Fokus utama program ini adalah mengolah pohon tua yang ditebang di pinggir jalan menjadi biomassa yang dapat digunakan untuk co-firing di pembangkit listrik.
Baca Juga:
3 Pekerja Tewas Akibat Korsleting di Batam, ALPERKLINAS Desak Pemerintah Awasi Ketat Penerapan K3 Kelistrikan
Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama, menjelaskan bahwa pohon tua yang ditebang merupakan hasil pendataan pohon-pohon yang berisiko tumbang dan membahayakan keselamatan warga.
Ia menambahkan bahwa penebangan ini juga bertujuan menciptakan kota yang lebih aman dan nyaman.
"Kami tidak ingin pohon-pohon yang ditebang hanya menjadi limbah. Melalui kerja sama ini, kami memastikan pohon-pohon tersebut diolah menjadi biomassa untuk mendukung ketahanan energi sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat," ungkap Budi saat meninjau fasilitas Woodschip Co-firing biomassa di Desa Air Duren, Bangka, Sabtu (4/1/2025).