Sebelumnya, Kepala Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Tengah, Vent Christway, menyatakan bahwa pemerintah daerah sangat mendukung program ini.
Dalam pertemuan dengan Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Kelistrikan Kalimantan Selatan, Winardi, dan Manager Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan PT PLN Kalteng, Sugianto, ia menegaskan pentingnya kerja sama strategis untuk memastikan keberhasilan program pembangunan listrik desa.
Baca Juga:
Dapat Penghargaan ADB, ALPERKLINAS Puji PLN yang Konsisten Dukung Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial
“Kami menyambut baik kerja sama ini dan optimis bahwa melalui sinergi antara pemerintah daerah dan PLN, target rasio desa berlistrik 100 persen pada 2027 dapat tercapai. Ini adalah upaya bersama untuk mewujudkan pembangunan kelistrikan yang lebih cepat, merata, dan berkelanjutan,” ujar Vent.
Dalam kunjungan tersebut, PLN dan Dinas ESDM membahas berbagai rencana strategis untuk mempercepat elektrifikasi di daerah terpencil.
Program ini juga diharapkan menjadi tonggak penting dalam menciptakan infrastruktur energi yang inklusif, yang tidak hanya mendukung kebutuhan masyarakat saat ini tetapi juga untuk generasi mendatang.
Baca Juga:
Pengelolaan Sampah Jadi Solusi Lingkungan dan Target Bisnis, ALPERKLINAS Apresiasi Pemerintah yang Tetapkan Tarif Listrik Dari PLTSa Sebesar 18-20 Sen Per KWh
Tohom menambahkan bahwa ALPERKLINAS akan terus mendukung upaya pemerintah dan PLN dalam mewujudkan pemerataan listrik di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami siap ambil peran dalam memastikan program ini berjalan lancar dan tepat sasaran. Dengan kolaborasi seperti ini, saya optimis masa depan energi di Indonesia akan semakin cerah,” tutupnya.
[Mega Puspita]