Ia menilai, hadirnya program sosial di lingkup kelistrikan adalah bentuk nyata dari perlindungan konsumen yang sesungguhnya.
“Kita bicara perlindungan konsumen bukan hanya soal tarif atau pelayanan teknis, tapi juga tentang bagaimana perusahaan menghadirkan nilai tambah. Ketika PLN berbagi, itu artinya ada kepedulian melampaui kontrak layanan listrik. Inilah yang harus kita dukung bersama,” tegasnya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Pemerintah Beri PLN Kewenangam Kelola Ekspor-Impor Listrik Demi Tingkatkan Efisiensi dan Keamanan Energi
Lebih jauh, Tohom menilai langkah PLN tersebut sejalan dengan transformasi BUMN yang berorientasi pada customer centric.
“Relasi PLN dengan konsumennya akan lebih kuat bila ditopang empati. Saya percaya, berbagi dengan masyarakat bukan hanya kegiatan sosial, tapi investasi sosial yang akan kembali dalam bentuk kepercayaan publik,” pungkasnya.
Sebelumnya, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Sugeng Widodo, juga menegaskan bahwa kegiatan berbagi merupakan bagian dari semangat transformasi PLN dalam menghadirkan nilai tambah bagi masyarakat.
Baca Juga:
Ada Permintaan Biaya Pemindahan Tiang Listrik, ALPERKLINAS Imbau Konsumen Tanya Langsung Ke PLN
“PLN bukan hanya penyedia energi listrik, tapi juga energi kepedulian. Melalui Jumat Berbagi, kami ingin menebarkan semangat saling menguatkan agar masyarakat bisa merasakan bahwa PLN selalu hadir, tidak hanya lewat pelayanan, tetapi juga dalam kepedulian sosial,” katanya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]