‘’Kami pastikan juga bahwa tarif listrik meter prabayar sama dengan meter paskabayar. Namun pelanggan yang menggunakan meter prabayar lebih diuntungkan karena tidak ada biaya beban/abondemen setiap bulannya,’’ jelas Insan.
Lebih lanjut Insan menyampaikan, semakin banyak pelanggan yang menggunakan listrik prabayar maka akan mengurangi resiko adanya keterlambatan pembayaran tagihan listrik dan mengurangi aktivitas penagihan dan pemutusan oleh petugas.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
‘’Di sisi pelanggan, ini dapat meningkatkan hubungan baik PLN dengan pelanggan, karena tidak ada kejadian berulang antara pelanggan dengan petugas akibat tunggakan lagi. Di sisi PLN, ini memberikan peluang kepada kami untuk melakukan peningkatan pelayanan di pekerjaan lainnya.’’
Pasaman merupakan Kabupaten kedua yang jalankan Program 100% Listrik Pintar setelah Pasaman Barat lebih dahulu tuntas selesaikan program tersebut. Zulhamdi, Manager UP3 Bukittinggi berharap, Program 100% Listrik Pintar ULP Lubuk Sikaping dapat berjalan sesuai dengan target menyusul kesuksesan di Pasaman Barat.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
''Sosialisasi kepada pemerintah sudah dilakukan. Sekarang tim bergerilya turun ke pelanggan dari pintu ke pintu. Ini tantangan nyatanya. Saya titipkan kerja cerdas dan kerja gigih untuk tercapainya program ini kepada seluruh tim ULP Lubuk Sikaping,’’ lanjutnya, Jumat (11/3).
Selanjutnya Zulhamdi berpesan agar tim tetap mengedepankan edukasi kepada pelanggan pada setiap eksekusi migrasi.
‘’Setiap pergantian meter, pelanggan bukan hanya diinformasikan jika meterannya harus diganti. Tetapi juga informasikan bahwa meter prabayar adalah produk listrik pintar yang mengedepankan kemudahan pelanggan,’’ pesannya. [tum]