"Terima kasih atas dukungan Kementerian ESDM yang tidak ada hentinya membimbing kami, mulai sejak kami mendapatkan IUP, termasuk mempromosikan kami melalui program market sounding ke investor asing atau perbankan lokal, sehingga kami bisa tumbuh dan berkembang seperti sekarang ini. Kami juga diberikan kesempatan untuk mendapatkan gelar sebagai PSN dilanjutkan Obvitnas," ungkapnya.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyebutkan bahwa nilai pembiayaan secara sindikasi yang diperjanjikan adalah sebesar USD277.690.000, berupa fasilitas term loan untuk mendukung pembangunan dan operasional pabrik smelter feronikel RKEF line 1 di Desa Lapaopao, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Baca Juga:
25 Pejabat Baru Dilantik Mensesneg di Kementerian Sekretariat Negara
"Pembangunan line smelter feronikel dengan kapasitas 23 ribu ton pertahun ini diharapkan akan memberikan multiplier effect dari sisi pembangunan infrastruktur, pembangunan ekonomi dan investasi, maupun membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat di kolaka dan sulawesi tenggara, serta menjadi milestone tersendiri bagi PT CNI sebagai produsen nikel lokal yang pertama di Indonesia," pungkas Darmawan. [tum]