Seorang ahli IT, Danish Qalyubi menyebutkan, teknik tersebut bisa jadi adalah sebuah trik para hacker jahat untuk mencuri data pribadi orang.
"Dikenal dengan istilah Phising, hacker berupaya mengelabui dengan cara mencatut nama instansi-instansi tertentu agar orang percaya dan mau klik link tersebut," kata dia.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Dikatakannya, data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi seperti nama usia alamat, data akun berupa username dan password dan yang paling berbahaya data finansial. "Bahkan data bank juga dapat diembat seperti data kartu kredit dan akun rekening bank," ungkapnya. [tum]