Diskon tarif listrik PLN untuk pelanggan 450 VA dan 900 VA ini akan berlaku selama dua bulan, yakni Juni dan Juli 2025.
Dalam periode tersebut, rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 VA akan menerima potongan separuh tagihan, yang diyakini sangat signifikan bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Baca Juga:
Punya Rasio Pelanggan 98,45 Persen, ALPERKLINAS Apresiasi PLN yang Survive Penuhi Kebutuhan Listrik Indonesia dengan Pendapatan Maksimal
Tohom yang juga Ketua Pengacara Persatuan Marga Purba Se-Jabodetabek ini menyatakan bahwa dirinya menerima banyak aspirasi dari komunitas akar rumput yang menyambut baik kebijakan ini.
“Banyak warga yang mengeluhkan beban biaya tetap, terutama saat libur sekolah. Mereka merasa terbantu, dan ini menunjukkan bahwa stimulus fiskal harus terus berorientasi pada kebutuhan nyata masyarakat,” katanya.
Menurut Tohom, perhatian pemerintah terhadap pelanggan daya kecil juga menjadi indikator bahwa inklusi energi masih menjadi prioritas.
Baca Juga:
Target EBT 42,6 GW dari Energi Surya, Tenaga Air, Panas Bumi dan Angin, ALPERKLINAS Sebut Indonesia 'Big Green Energi'
Ia bahkan menyarankan agar ke depan, program semacam ini dapat dijadikan agenda tahunan setiap pertengahan tahun, terutama dalam periode high spending masyarakat.
“Kita dorong agar program ini tidak berhenti pada tahun politik atau kondisi darurat ekonomi saja. Diskon tarif listrik seharusnya menjadi bagian dari paket kebijakan tahunan, seperti THR dan bansos musiman, karena dampaknya terasa langsung oleh jutaan rumah tangga,” tegasnya.
Selain itu, Tohom menilai bahwa diskon listrik ini perlu didukung oleh sistem distribusi informasi yang jelas dan transparan, terutama agar masyarakat paham mekanisme teknisnya dan tidak menjadi korban informasi yang simpang siur.