KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Langkah strategis pemerintah yang menghadirkan diskon tarif listrik sebesar 50 persen bagi 79,3 juta pelanggan rumah tangga berdaya listrik kecil menuai apresiasi tinggi dari Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS).
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menyebut kebijakan ini sebagai “stimulus nyata” yang langsung menyasar jantung pengeluaran masyarakat kelas bawah.
Baca Juga:
Teknisi Listrik Salah Satu Pekerjaan yang Paling Berisiko, ALPERKLINAS Imbau Masyarakat Hargai Jerih Payah Mereka
“Diskon listrik 50 persen merupakan bentuk konkret dari kehadiran negara dalam menjaga daya beli rakyatnya. Ini strategi intervensi cerdas di saat konsumsi domestik perlu ditopang dengan kebijakan populis namun terukur,” ujar Tohom, Sabtu (31/5/2025).
Tohom menilai bahwa pemerintah telah tepat memanfaatkan momentum liburan sekolah dan pencairan gaji ke-13 ASN untuk mendorong belanja rumah tangga.
Menurutnya, dua faktor tersebut secara historis memang meningkatkan pengeluaran masyarakat, dan dengan beban listrik yang lebih ringan, konsumen memiliki ruang lebih besar untuk membelanjakan dana pada sektor lain, seperti pendidikan dan transportasi.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Kerja Sama Indonesia–Swiss Bangun PLTS di Atas Rel Kereta Api
“Ketika listrik lebih murah, rumah tangga bisa mengatur ulang alokasi keuangan mereka. Ini akan menciptakan efek berantai, dari peningkatan konsumsi sektor jasa hingga ritel. Secara makro, ini bisa menopang pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua,” lanjut Tohom.
Ia juga memuji sinergi antar-kementerian yang diinisiasi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang dinilainya menunjukkan koordinasi kebijakan yang matang dan terukur.
“Kita tidak bicara tentang kebijakan sektoral, ini adalah pendekatan lintas sektor yang menunjukkan keseriusan negara menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Tohom.
Diskon tarif listrik PLN untuk pelanggan 450 VA dan 900 VA ini akan berlaku selama dua bulan, yakni Juni dan Juli 2025.
Dalam periode tersebut, rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 VA akan menerima potongan separuh tagihan, yang diyakini sangat signifikan bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Tohom yang juga Ketua Pengacara Persatuan Marga Purba Se-Jabodetabek ini menyatakan bahwa dirinya menerima banyak aspirasi dari komunitas akar rumput yang menyambut baik kebijakan ini.
“Banyak warga yang mengeluhkan beban biaya tetap, terutama saat libur sekolah. Mereka merasa terbantu, dan ini menunjukkan bahwa stimulus fiskal harus terus berorientasi pada kebutuhan nyata masyarakat,” katanya.
Menurut Tohom, perhatian pemerintah terhadap pelanggan daya kecil juga menjadi indikator bahwa inklusi energi masih menjadi prioritas.
Ia bahkan menyarankan agar ke depan, program semacam ini dapat dijadikan agenda tahunan setiap pertengahan tahun, terutama dalam periode high spending masyarakat.
“Kita dorong agar program ini tidak berhenti pada tahun politik atau kondisi darurat ekonomi saja. Diskon tarif listrik seharusnya menjadi bagian dari paket kebijakan tahunan, seperti THR dan bansos musiman, karena dampaknya terasa langsung oleh jutaan rumah tangga,” tegasnya.
Selain itu, Tohom menilai bahwa diskon listrik ini perlu didukung oleh sistem distribusi informasi yang jelas dan transparan, terutama agar masyarakat paham mekanisme teknisnya dan tidak menjadi korban informasi yang simpang siur.
“PLN harus pastikan informasi sampai hingga ke pelosok, jangan sampai program bagus ini tercoreng karena miskomunikasi atau lambatnya eksekusi di lapangan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan enam stimulus ekonomi berbasis konsumsi domestik yang akan mulai diluncurkan per 5 Juni 2025.
Stimulus tersebut meliputi diskon tarif transportasi, tarif tol, bantuan sosial, subsidi upah, diskon iuran jaminan kecelakaan kerja, dan diskon listrik 50 persen untuk pelanggan daya kecil.
“Momentum libur sekolah dan gaji ke-13 adalah peluang strategis untuk mendongkrak konsumsi rumah tangga, dan pemerintah mendukungnya dengan insentif yang langsung menyasar masyarakat,” ujar Airlangga.
[Redaktur: Mega Puspita]