KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Langkah PT PLN (Persero) menambah pasokan listrik sebesar 250 Mega Watt (MW) untuk sistem kelistrikan Bali hingga akhir 2025 mendapat apresiasi dari Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS).
Upaya ini dinilai sebagai tindakan konkret dalam merespons insiden pemadaman listrik masif atau blackout yang melanda Pulau Dewata pada 2 Mei 2025 lalu.
Baca Juga:
Keandalan Listrik Bali Kelas Dunia dan Jarang Alami Gangguan, ALPERKLINAS Sebut 'Blackout Listrik Bali' Bukan Human Error
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa penambahan kapasitas daya adalah keharusan mutlak bagi Bali, wilayah dengan pertumbuhan konsumsi listrik tertinggi secara nasional.
“Blackout yang terjadi bukan hanya memukul sektor pariwisata dan ekonomi lokal, tetapi juga mengguncang kepercayaan konsumen terhadap keandalan sistem kelistrikan nasional. Dengan menargetkan tambahan 250 MW, PLN menunjukkan keseriusan untuk memperkuat infrastruktur energi di wilayah rawan seperti Bali,” ujar Tohom, Minggu (11/5/2025).
Menurutnya, penambahan pasokan tersebut harus diiringi dengan pemetaan kebutuhan riil, pembangunan pembangkit ramah lingkungan, serta modernisasi jaringan transmisi dan distribusi.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Semua Kepala Daerah di Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur Kerja Sama Dukung Pemprov Jakarta Integrasikan TransJakarta
Ia juga menyoroti pentingnya audit menyeluruh terhadap sistem proteksi dan mekanisme cadangan daya (backup power) di wilayah kepulauan.
“Tak kalah pentingnya adalah bagaimana daya itu disalurkan secara andal dan stabil. Kita butuh sistem yang tidak hanya kuat, tapi juga cerdas dan adaptif terhadap lonjakan beban maupun gangguan,” tegasnya.
Lebih jauh, Tohom mengingatkan bahwa konsumsi listrik di Bali yang tumbuh 10–11 persen per tahun merupakan indikator bahwa sistem kelistrikan tidak bisa lagi dikelola dengan pendekatan reaktif.