Lebih jauh, ia menyebut bahwa keberhasilan program serupa perlu diperluas ke wilayah-wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa. Tohom menambahkan bahwa program TJSL yang tepat sasaran seperti ini akan memperkuat kepercayaan publik terhadap PLN.
“Arah CSR ke depan harus berbasis kebutuhan konsumen, bukan sekadar program simbolik. PLN telah memberikan contoh yang patut ditiru oleh BUMN maupun perusahaan swasta lainnya,” ujarnya.
Baca Juga:
Ikatan Akademi Paradigta Indonesia, 23 Kader Pekka Angkatan 1 di Meranti Diwisuda
Tohom juga mengapresiasi permintaan Bupati Meranti agar jumlah titik sumur bor diperluas. Menurutnya, aspirasi tersebut realistis dan sangat mungkin diwujudkan.
“Ketika kepala daerah meminta tambahan hingga 100 titik, itu berarti program ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga. PLN sebaiknya mempertimbangkan usulan ini sebagai bagian dari roadmap jangka panjang layanan sosialnya,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa ALPERKLINAS akan terus memantau dan mendukung program-program TJSL yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat dan menciptakan pemerataan manfaat.
Baca Juga:
Monitor Gudang Logistik Pemilu di Meranti, Ketua KPU Asahan Ingatkan Petugas Soal SOP Pengamanan
“Konsumen listrik pada dasarnya bukan hanya pengguna energi, tetapi bagian dari ekosistem pembangunan. Ketika PLN hadir secara nyata, relasi kepercayaan antara konsumen dan penyedia layanan akan semakin kuat,” ujar Tohom.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menerima bantuan Program TJSL dari PLN UIP SBT berupa penyediaan fasilitas air bersih pada Jumat (14/11/2025) di Kantor Desa Banglas.
Senior Manager P2K PLN, Osta Melano, menjelaskan bahwa program bertema “Menjaga Air untuk Bumi yang Tangguh” merupakan komitmen PLN terhadap pembangunan sosial dan lingkungan berkelanjutan.