KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) memberikan apresiasi atas langkah PT PLN (Persero) UIP Sumatera Bagian Tengah yang menyalurkan bantuan fasilitas air bersih melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Kabupaten Kepulauan Meranti.
ALPERKLINAS menilai bantuan ini bukan sekadar pemenuhan kewajiban sosial perusahaan, tetapi bentuk pemahaman mendalam PLN terhadap kebutuhan riil masyarakat yang paling mendasar.
Baca Juga:
Ikatan Akademi Paradigta Indonesia, 23 Kader Pekka Angkatan 1 di Meranti Diwisuda
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, mengatakan bahwa program penyediaan air bersih merupakan jenis CSR yang paling strategis dan berdampak langsung bagi konsumen.
“Di banyak daerah, termasuk Meranti, akses air bersih sering kali menjadi persoalan utama. Ketika PLN hadir dengan program yang menyentuh kebutuhan paling mendasar seperti air, ini menunjukkan bahwa PLN memiliki sensitivitas sosial yang kuat dan visi pemberdayaan masyarakat,” ujarnya, Sabtu (22/11/2025).
Menurut Tohom, keberadaan sumur bor dan MCK yang dibangun PLN tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga memperkuat fondasi kesehatan masyarakat.
Baca Juga:
Monitor Gudang Logistik Pemilu di Meranti, Ketua KPU Asahan Ingatkan Petugas Soal SOP Pengamanan
“Air bersih itu bukan hanya soal kebutuhan sehari-hari, tetapi penentu derajat kesehatan publik. Program ini secara otomatis menurunkan risiko penyakit, meningkatkan kenyamanan warga, dan membantu produktivitas masyarakat. Itu sebabnya, langkah PLN ini harus dianggap sebagai investasi sosial jangka panjang,” katanya.
Tohom juga menilai langkah PLN sejalan dengan arah pembangunan nasional yang menekankan keberlanjutan dan pemenuhan target Sustainable Development Goals (SDGs).
“Dukungan terhadap SDGs 6 mengenai air bersih dan sanitasi layak adalah indikator bahwa PLN bukan hanya bekerja untuk kepentingan korporasi, tetapi turut membangun peradaban yang lebih sehat dan maju,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menyebut bahwa keberhasilan program serupa perlu diperluas ke wilayah-wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa. Tohom menambahkan bahwa program TJSL yang tepat sasaran seperti ini akan memperkuat kepercayaan publik terhadap PLN.
“Arah CSR ke depan harus berbasis kebutuhan konsumen, bukan sekadar program simbolik. PLN telah memberikan contoh yang patut ditiru oleh BUMN maupun perusahaan swasta lainnya,” ujarnya.
Tohom juga mengapresiasi permintaan Bupati Meranti agar jumlah titik sumur bor diperluas. Menurutnya, aspirasi tersebut realistis dan sangat mungkin diwujudkan.
“Ketika kepala daerah meminta tambahan hingga 100 titik, itu berarti program ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga. PLN sebaiknya mempertimbangkan usulan ini sebagai bagian dari roadmap jangka panjang layanan sosialnya,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa ALPERKLINAS akan terus memantau dan mendukung program-program TJSL yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat dan menciptakan pemerataan manfaat.
“Konsumen listrik pada dasarnya bukan hanya pengguna energi, tetapi bagian dari ekosistem pembangunan. Ketika PLN hadir secara nyata, relasi kepercayaan antara konsumen dan penyedia layanan akan semakin kuat,” ujar Tohom.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menerima bantuan Program TJSL dari PLN UIP SBT berupa penyediaan fasilitas air bersih pada Jumat (14/11/2025) di Kantor Desa Banglas.
Senior Manager P2K PLN, Osta Melano, menjelaskan bahwa program bertema “Menjaga Air untuk Bumi yang Tangguh” merupakan komitmen PLN terhadap pembangunan sosial dan lingkungan berkelanjutan.
PLN telah membangun 10 titik sumur bor dan 2 unit MCK untuk 620 penerima manfaat yang tersebar di 8 desa dan kelurahan.
Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, mengapresiasi bantuan tersebut dan mendorong penambahan hingga 100 titik sumur bor untuk pemerataan ketersediaan air bersih di berbagai desa di Meranti.
[Redaktur: Mega Puspita]