Ia mengingatkan bahwa energi fosil masih memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan listrik dalam negeri.						
					
						
						
							 “Kita belum bisa serta-merta beralih sepenuhnya ke energi terbarukan tanpa memastikan kapasitasnya cukup untuk menggantikan PLTU yang ada saat ini. Jangan sampai kita mengorbankan kepentingan rakyat hanya demi mengejar agenda global,” katanya.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									KRT Tohom Purba Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya Raja Keraton Solo Sri Susuhunan Paku Buwono XIII
								
								
									
										
											
										
									
								
							
						
						
							Tohom yang juga Ketua Umum Relawan Martabat Jokowi-Ma’ruf Amin menambahkan bahwa pemerintah seharusnya tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan strategis terkait energi. 						
					
						
						
							Ia mengapresiasi langkah pemerintah yang tetap mengutamakan kepentingan nasional dalam kebijakan energi dan menolak tekanan eksternal tanpa jaminan pendanaan yang konkret. 						
					
						
						
							“Keputusan yang diambil harus berbasis kajian komprehensif, bukan sekadar mengikuti tren global. Kita butuh kebijakan yang realistis dan berpihak kepada kepentingan rakyat,” tandasnya.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Didukung Infrastruktur Strategis dan 7 Daerah, MARTABAT Prabowo–Gibran Nilai Helmy Yahya Sosok Tepat Majukan Metropolitan Rebana
								
								
									
	
								
							
						
						
							Dengan berbagai tantangan yang ada, ALPERKLINAS mendorong pemerintah untuk lebih transparan dalam menyusun roadmap transisi energi, serta melibatkan berbagai pihak termasuk para pakar, pelaku industri, dan masyarakat.						
					
						
						
							 “Kita ingin transisi energi yang sukses, tetapi dengan langkah yang terukur dan tidak membahayakan perekonomian serta ketahanan energi nasional,” tutup Tohom.						
					
						
						
							[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]