Ia mengingatkan bahwa energi fosil masih memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan listrik dalam negeri.
“Kita belum bisa serta-merta beralih sepenuhnya ke energi terbarukan tanpa memastikan kapasitasnya cukup untuk menggantikan PLTU yang ada saat ini. Jangan sampai kita mengorbankan kepentingan rakyat hanya demi mengejar agenda global,” katanya.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Kepala Daerah di Kawasan Jabodetabekjur Segera Buat Desain Tata Ruang Bersama Aglomerasi
Tohom yang juga Ketua Umum Relawan Martabat Jokowi-Ma’ruf Amin menambahkan bahwa pemerintah seharusnya tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan strategis terkait energi.
Ia mengapresiasi langkah pemerintah yang tetap mengutamakan kepentingan nasional dalam kebijakan energi dan menolak tekanan eksternal tanpa jaminan pendanaan yang konkret.
“Keputusan yang diambil harus berbasis kajian komprehensif, bukan sekadar mengikuti tren global. Kita butuh kebijakan yang realistis dan berpihak kepada kepentingan rakyat,” tandasnya.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Minta Pemerintah dan BODT Buat Aturan Khusus Transportasi Dari dan Menuju Otorita Danau Toba
Dengan berbagai tantangan yang ada, ALPERKLINAS mendorong pemerintah untuk lebih transparan dalam menyusun roadmap transisi energi, serta melibatkan berbagai pihak termasuk para pakar, pelaku industri, dan masyarakat.
“Kita ingin transisi energi yang sukses, tetapi dengan langkah yang terukur dan tidak membahayakan perekonomian serta ketahanan energi nasional,” tutup Tohom.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]