“Kalau tidak ada kanal resmi, ide-ide itu akan hilang begitu saja. Padahal, inisiatif warga bisa melahirkan solusi murah, tepat guna, dan sesuai dengan kondisi lokal,” jelasnya.
Lebih jauh, Tohom menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan akademisi dan pelaku industri.
Baca Juga:
PLN Jawa Barat Terangi Ribuan Rumah Tangga Lewat Light Up The Dream
Ia menyebutkan bahwa konsep energi hijau tidak cukup hanya berbicara tentang panel surya, PLTS atap, atau mobil listrik.
“Kreativitas masyarakat sering kali lebih sederhana tapi berdampak nyata, misalnya pemanfaatan limbah organik sebagai sumber energi lokal. Itu harus dihargai dan didorong,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah peneliti dari University of Turku, Finlandia, memperkenalkan teknologi baru berbasis ekstrak kulit bawang merah untuk meningkatkan ketahanan panel surya terhadap paparan sinar ultraviolet.
Baca Juga:
Perkuat Sarana Pendidikan, PLN Gratiskan Sambungan Listrik untuk PAUD di Karawang
Temuan tersebut menunjukkan bahwa sumber solusi energi berkelanjutan bisa berasal dari hal-hal sederhana di sekitar kita, dan sejalan dengan seruan ALPERKLINAS agar masyarakat diberikan ruang untuk berinovasi.
[Redaktur: Mega Puspita]