“Kalau tidak ada kanal resmi, ide-ide itu akan hilang begitu saja. Padahal, inisiatif warga bisa melahirkan solusi murah, tepat guna, dan sesuai dengan kondisi lokal,” jelasnya.
Lebih jauh, Tohom menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan akademisi dan pelaku industri.
Baca Juga:
Berikut 9 Tips Aman dan Nyaman Bepergian Jauh Pakai Mobil Listrik
Ia menyebutkan bahwa konsep energi hijau tidak cukup hanya berbicara tentang panel surya, PLTS atap, atau mobil listrik.
“Kreativitas masyarakat sering kali lebih sederhana tapi berdampak nyata, misalnya pemanfaatan limbah organik sebagai sumber energi lokal. Itu harus dihargai dan didorong,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah peneliti dari University of Turku, Finlandia, memperkenalkan teknologi baru berbasis ekstrak kulit bawang merah untuk meningkatkan ketahanan panel surya terhadap paparan sinar ultraviolet.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Dukungan Pemprov ke PLN untuk Penguatan Infrastruktur Kelistrikan Bali dengan Proyek Strategis Nasional
Temuan tersebut menunjukkan bahwa sumber solusi energi berkelanjutan bisa berasal dari hal-hal sederhana di sekitar kita, dan sejalan dengan seruan ALPERKLINAS agar masyarakat diberikan ruang untuk berinovasi.
[Redaktur: Mega Puspita]