KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Komitmen Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam mengalirkan listrik ke rumah-rumah warga prasejahtera lewat dana APBD mendapatkan apresiasi tinggi dari Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS).
Organisasi yang aktif mengadvokasi hak-hak konsumen di sektor energi ini menilai langkah tersebut sebagai bentuk kepemimpinan yang berpihak pada keadilan sosial dan pembangunan inklusif.
Baca Juga:
Sukses Berkarya Sebelum 30: Dari Mesin Jahit Ibu, Krav Ideas Merajut Kesuksesan hingga Panggung Global bersama Shopee
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menyebutkan bahwa kebijakan Gubernur Dedi merupakan langkah strategis yang menyentuh inti kesenjangan akses energi di Indonesia.
“Kebijakan ini mencerminkan pemahaman mendalam Gubernur Dedi Mulyadi terhadap energi sebagai hak konstitusional warga negara yang tak bisa ditawar. Saat seorang kepala daerah secara sadar mengarahkan APBD untuk menerangi rumah-rumah yang selama ini terabaikan oleh pembangunan, maka saya rasa ini merupakan bentuk revolusi sosial yang berjalan tanpa gaduh, namun berdampak luas dan berjangka panjang,” ujar Tohom, Senin (19/5/2025).
Tohom menegaskan, kehadiran listrik di rumah tangga bukan hanya menerangi ruang fisik, tetapi juga membuka ruang-ruang kesempatan.
Baca Juga:
Festival Pangan Lokal di Kemendag, Soto Banjar dan Dawet Ireng Manjakan Lidah Pengunjung
“Satu saklar yang menyala bisa berarti seorang anak bisa belajar, seorang ibu bisa memasak dengan aman, dan pelaku UMKM bisa menambah jam operasional usahanya. Ini adalah bentuk pemberdayaan ekonomi paling dasar yang dampaknya bisa berlipat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menilai Gubernur Dedi berhasil memaknai pembangunan bukan hanya dengan simbol-simbol infrastruktur besar, melainkan dengan kebijakan sederhana namun menyentuh kebutuhan paling vital masyarakat.
“Desa Cipinang di Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, yang disambangi langsung oleh Gubernur, mencerminkan pendekatan pemimpin yang tidak hanya duduk di kantor, tetapi turun menyapa realitas rakyat,” kata Tohom.