“Kebijakan yang pro-investasi akan semakin mempercepat peralihan ke energi bersih. Jangan sampai regulasi yang kurang jelas malah menghambat semangat investasi yang sudah tumbuh dengan baik,” tegasnya.
Tohom yang juga Mantan Ketua Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional (Gabpeknas) menambahkan bahwa proyek-proyek EBT harus dikelola dengan profesionalisme tinggi agar benar-benar berdampak positif bagi masyarakat.
Baca Juga:
Beda Konsumen Penerima Diskon Listrik, ALPERKLINAS: Prabayar Berlaku Januari-Februari, Pascabayar untuk Februari-Maret
Menurutnya, kolaborasi antara swasta dan pemerintah perlu diperkuat agar target pengembangan energi hijau dapat tercapai dengan optimal.
“Kita harus memastikan bahwa setiap proyek EBT yang dikembangkan memiliki manfaat nyata bagi masyarakat, baik dari sisi ketersediaan energi maupun dampak sosial-ekonomi. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk mewujudkan kemandirian energi nasional,” pungkasnya.
Indonesia berada di jalur yang tepat menuju percepatan transisi energi. Sinyal positif dari para investor dalam negeri, serta komitmen dari berbagai pihak, menjadi pendorong utama.
Baca Juga:
Sangat Berbahaya, ALPERKLINAS Desak PLN dan Pemda Aktif Sosialisasikan Larangan Penggunaan Arus Listrik di Luar Peruntukan
"ALPERKLINAS, sebagai bagian dari ekosistem energi bersih Indonesia, terus berkomitmen untuk mengawal dan mendukung penuh pengembangan sektor ini demi masa depan yang lebih baik," tutup Tohom
[Redaktur: Mega Puspita]