konsumenlistrik.WAHANANEWS.CO, Jakarta – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) memberikan apresiasi terhadap meningkatnya dukungan investor dalam negeri dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menyatakan bahwa langkah para investor ini menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung transisi energi yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.
Baca Juga:
Beda Konsumen Penerima Diskon Listrik, ALPERKLINAS: Prabayar Berlaku Januari-Februari, Pascabayar untuk Februari-Maret
“Investasi dalam sektor EBT bukan hanya soal keuntungan finansial, tetapi juga bagian dari tanggung jawab sosial dalam menciptakan ekosistem energi yang berkelanjutan. Dengan semakin banyaknya investor dalam negeri yang berkontribusi, kita melihat adanya kesadaran akan pentingnya energi hijau bagi masa depan bangsa,” ujar Tohom dalam pernyataannya, Jumat (24/1/2025).
Tohom menyoroti langkah strategis PT Hero Global Investment Tbk (HGII) yang baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai bentuk kepercayaan terhadap industri EBT nasional.
Menurutnya, strategi HGII dalam memperluas kapasitas pembangkit listrik berbasis EBT hingga 100 Megawatt (MW) pada tahun 2031 adalah langkah progresif yang perlu didukung oleh semua pihak, termasuk pemerintah.
Baca Juga:
Sangat Berbahaya, ALPERKLINAS Desak PLN dan Pemda Aktif Sosialisasikan Larangan Penggunaan Arus Listrik di Luar Peruntukan
“HGII telah menunjukkan keberanian dengan melakukan ekspansi besar-besaran di sektor energi hijau. Ini harus menjadi inspirasi bagi perusahaan lain agar turut serta dalam membangun ketahanan energi nasional berbasis EBT,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Tohom menekankan bahwa dukungan regulasi dari pemerintah juga sangat penting agar investasi di sektor ini semakin berkembang.
Ia berharap pemerintah terus memberikan insentif dan kepastian hukum bagi para investor yang berkomitmen mengembangkan EBT.
“Kebijakan yang pro-investasi akan semakin mempercepat peralihan ke energi bersih. Jangan sampai regulasi yang kurang jelas malah menghambat semangat investasi yang sudah tumbuh dengan baik,” tegasnya.
Tohom yang juga Mantan Ketua Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional (Gabpeknas) menambahkan bahwa proyek-proyek EBT harus dikelola dengan profesionalisme tinggi agar benar-benar berdampak positif bagi masyarakat.
Menurutnya, kolaborasi antara swasta dan pemerintah perlu diperkuat agar target pengembangan energi hijau dapat tercapai dengan optimal.
“Kita harus memastikan bahwa setiap proyek EBT yang dikembangkan memiliki manfaat nyata bagi masyarakat, baik dari sisi ketersediaan energi maupun dampak sosial-ekonomi. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk mewujudkan kemandirian energi nasional,” pungkasnya.
Indonesia berada di jalur yang tepat menuju percepatan transisi energi. Sinyal positif dari para investor dalam negeri, serta komitmen dari berbagai pihak, menjadi pendorong utama.
"ALPERKLINAS, sebagai bagian dari ekosistem energi bersih Indonesia, terus berkomitmen untuk mengawal dan mendukung penuh pengembangan sektor ini demi masa depan yang lebih baik," tutup Tohom
[Redaktur: Mega Puspita]