“Masyarakat punya hak untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan mereka juga berhak mendapatkan kepastian kapan kondisi ini akan pulih,” ujarnya.
Tohom yang juga Penerima Gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari Raja Paku Buwono Keraton Surakarta ini menambahkan, PLN UP3 Dumai dan Pemkab Meranti telah memperlihatkan contoh kerja nyata yang membumi.
Baca Juga:
PLN UID Jabar Gandeng SMKN 8 Bandung, ALPERKLINAS: Langkah Visioner Dukung Ekosistem Green Energy
Menurutnya, kolaborasi semacam ini bisa menjadi model nasional bagi daerah-daerah lain yang menghadapi persoalan kelistrikan serupa.
Ia juga menyoroti pentingnya langkah antisipatif PLN dalam pengadaan pembangkit baru serta perlunya dukungan kebijakan dari pemerintah pusat untuk memperkuat infrastruktur kelistrikan di wilayah-wilayah terpencil.
“Kita tidak bisa membiarkan masyarakat di kepulauan menunggu terlalu lama untuk mendapatkan listrik yang stabil. Ini bukan sekadar proyek, ini amanah konstitusi,” katanya.
Baca Juga:
Kebakaran di Pabrik Pengelolaan Limbah B3 Karawang, Pemadaman Butuh 8 Jam
Dengan kolaborasi yang kini berjalan, harapan baru mulai tumbuh di Kepulauan Meranti. Antara langkah pemerintah daerah dan upaya PLN, terpancar tekad yang sama — menghadirkan terang yang berkelanjutan bagi masyarakat yang telah lama menanti kepastian energi.
[Redaktur: Mega Puspita]