KonsumenListrik, Jakarta – Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) mendukung sosialisasi pentingnya penggunaan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS) oleh Dirjen Ketenagalistrikan (Gatrik) Kementerian ESDM.
Acara yang bertujuan meningkatkan kesadaran keselamatan listrik untuk mencegah kecelakaan dan kebakaran ini digelar di Grand Aster Ballroom, Avenzel Hotel, Bekasi, Selasa (24//12/2024), serta dapat diikuti secara daring melalui Zoom dan YouTube @infogatrik.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Rencana PLN Bangun SPKLU Seperti SPBU Demi Percepatan Green Energy
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menyampaikan bahwa upaya Dirjen Gatrik dalam mensosialisasikan GPAS merupakan langkah tepat untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya perlindungan arus sisa sebagai bagian dari keselamatan ketenagalistrikan.
"Kami mendukung penuh kegiatan ini. GPAS adalah alat yang sangat penting untuk mendeteksi kebocoran arus listrik yang dapat memicu kebakaran atau kecelakaan fatal. Dengan meningkatnya kesadaran, diharapkan risiko kecelakaan listrik dapat diminimalkan," ujar Tohom kepada WahanaNews.co usai menggelar acara tersebut.
Ket foto: Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba (tengah) saat foto bersama Pahala Lingga, Ketua ASLITER (kedua dari kanan), Ferry Carli, Ketua ASKOMELIN (paling kiri) dan Ceppy S dalam acara sosialisasi pentingnya penggunaan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS) oleh Dirjen Ketenagalistrikan (Gatrik) Kementerian ESDM di Grand Aster Ballroom, Avenzel Hotel, Bekasi, Selasa (24//12/2024). [WahanaNews.co/ALPERKLINAS]
Baca Juga:
ALPERKLINAS Sebut Alasan Pemerintah Diskon Tarif Listrik Hanya 2 Bulan: Antisipasi Pasca Nataru
GPAS atau Residual Current Device (RCD) berfungsi untuk memutus arus listrik secara otomatis ketika terdeteksi adanya kebocoran arus. Alat ini sangat efektif dalam melindungi penghuni bangunan dari risiko sengatan listrik serta mencegah kebakaran akibat hubungan arus pendek.
Menurut Tohom, implementasi penggunaan GPAS harus menjadi standar wajib dalam instalasi listrik di seluruh sektor, baik residensial maupun komersial.
"Keselamatan adalah prioritas utama. Kami mendorong pemerintah untuk mempercepat regulasi wajib penggunaan GPAS, terutama di area-area dengan risiko tinggi seperti perumahan, pusat perbelanjaan, dan industri," tambah Tohom yang juga Pendiri Komunitas Peduli Ketenagalistrikan Indonesia (Kopeklin).
Sosialisasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Koordinator Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan, Ketua Komite Teknis Perlengkapan dan Sistem Proteksi Listrik, serta asosiasi terkait seperti Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia dan Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia.
Kehadiran pakar seperti Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, PhD, turut memperkuat diskusi mengenai pentingnya standar keselamatan ketenagalistrikan.
Sebagai organisasi yang fokus pada edukasi dan regulasi di bidang ketenagalistrikan, ALPERKLINAS berkomitmen untuk mendukung kegiatan seperti ini melalui kampanye edukasi dan advokasi kebijakan.
"Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah dan asosiasi untuk memastikan masyarakat memahami pentingnya keselamatan listrik. Kegiatan seperti ini adalah langkah awal yang penting," tegas Tohom.
ALPERKLINAS berharap sosialisasi ini dapat memberikan dampak luas dan mendorong implementasi GPAS sebagai perlindungan standar di berbagai instalasi listrik di Indonesia.
Dalam keterangannya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu, menegaskan pentingnya edukasi mengenai penggunaan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS) sebagai langkah preventif dalam keselamatan ketenagalistrikan.
Menurutnya, GPAS merupakan solusi yang efektif untuk menekan risiko kecelakaan dan kebakaran akibat listrik.
"Kami sangat menekankan pentingnya penggunaan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS) dalam setiap instalasi listrik," ujar Jisman
Ia juga memaparkan bahwa penggunaan alat yang memenuhi standarisasi bukan hanya untuk memenuhi standar keselamatan, tetapi juga untuk melindungi nyawa dan aset masyarakat dari risiko kebakaran atau kecelakaan akibat listrik.
Dirjen Gatrik itu memastikan bahwa pemerintah berkomitmen mendorong implementasi GPAS secara luas guna menciptakan sistem kelistrikan yang lebih aman dan andal di seluruh Indonesia.
[Redaktur: Amanda Zubehor]