Konsumenlistrik.com | Peserta Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) mendalami praktik instalasi dan komisioning Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE).
Berlangsung selama dua hari, praktik ini dimaksudkan untuk menyiapkan mahasiswa yang akan menjalani team-based project (TBP) di perusahaan panel surya yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Bersama Polres Metro Bekasi Kota, PLN Bekasi Sinergi Jaga Keandalan Listrik di Ujung 2024
Saat membuka kegiatan bimbingan teknis peserta Gerilya tersebut, Kepala PPSDM KEBTKE Laode Sulaiman menyampaikan, site visit serta bimbingan teknis kali ini merupakan pembekalan bagi para mahasiwa sebelum praktik langsung di lapangan.
"Kegiatan site visit dan bimbingan teknis harapannya menjadikan mahasiswa untuk lebih siap secara teknis untuk menghadapi troubleshooting di lapangan nantinya," ungkap Laode, Kamis (7/8/2022) lalu.
Selama praktek, sambung Laode, mahasiswa belajar mengenai pemasangan, pengoperasian, komisioning, pemeliharaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)-PLTS Atap. "ini demi mempersiapkan mahasiswa sebagai pioneer pengembang energi terbarukan di Indonesia," lanjutnya.
Baca Juga:
4 Tips Listrik Aman Saat Liburan
Menurut Laode, energi surya Indonesia memiliki potensi lebih dari 207,8 Giga Watt, namun pemanfaatannya sampai dengan 2020 masih sebesar 153,4 Mega Watt. Dengan total potensi sebesar 32,5 GW, PLTS Atap sangat menjanjikan untuk terus dikembangkan pada sektor industri, bisnis, sosial, pemerintah, maupun rumah tangga.
"Pemerintah tak bisa sendiri, dibutuhkan gerak bersama, baik pelaku usaha, akademisi, asosiasi maupun generasi muda," imbuhnya.
Laode pun berharap program Gerilya terus dijalankan sebagai dukungan aktif mahasiswa dalam berkontribusi memanfaatkan potensi energi surya di Indonesia ke depan.