Sementara itu, aset terkait transmisi dikonsolidasi menjadi dua perusahaan yakni State Grid Corporation of China dan China Southern Power Grid Company yang ukurannya lebih kecil.
Berbeda dengan visi Erick untuk menciptakan holding-subholding, akibat transformasi ini perusahaan listrik negara China yang terintegrasi secara vertikal dari pembangkit hingga transmisi dibubarkan.
Baca Juga:
Soal Subholding PLN, Begini Kata Wamen BUMN
State Grid Corporation of China (SGCC) yang merupakan perusahaan yang terbentuk pasca dibubarkannya perusahaan listrik China saat ini tercatat sebagai perusahaan utilitas terbesar di Dunia.
SGCC juga merupakan perusahaan dengan pendapatan terbesar kedua di dunia tahun 2020 lalu dengan catatan sejumlah US$ 386,62 miliar atau setara dengan Rp 5.548 triliun (kurs Rp 14.350/US$). Angka tersebut hanya kalah dari jaringan ritel raksasa asal Amerika, Wallmart, yang membukukan pendapatan senilai US$ 559 miliar.
Sebagai perbandingan pendapatan SGCC tersebut 16 kali lipat lebih besar dari pendapatan PLN tahun 2020 lalu yang berada di angka Rp 345,41 triliun, dengan bisnis termasuk pembangkit dan juga mengurusi transmisi dan pendistribusi listrik ke seluruh masyarakat Indonesia. Tercatat jumlah penduduk China mencapai 5,2 kali penduduk Indonesia, dengan pendapatan domestik bruto (PDB) nyaris 15 kali lebih besar.
Baca Juga:
Terkait Subholding PLN, Ini Kata Wamen BUMN
Dengan julah karyawan nyaris mencapai 1 juta pekerja, SGCC memiliki wilayah kerja lintas negara termasuk operasi di Filipina melalui National Grid Corporation of the Philippines, perusahaan listrik swasta konsorsium dari tiga perusahaan termasuk SGCC. Selain itu, SGCC juga hadir secara global dengan investasi yang tersebar luas mulai dari Portugas, Australia, Brazil hingga Chile.
Di Portugal, State Grid memiliki 25% saham di perusahaan listrik Redes Energéticas Nacionais (REN). Di Australia, State Grid memiliki kepemilikan saham yang besarannya beragam di sejumlah perusahaan termasuk ElectraNet, AusNet Services dan Jemena.
Di Brasil, State Grid memperoleh kendali CPFL Energia S.A. setara dengan US$3,4 miliar pada tahun 2017. Sementara itu di Chile, State Grid mengakuisisi Chilquinta EnergĂa SA, distributor listrik terbesar ketiga di Chile, dan Tecnored SA, yang menyediakan jasa konstruksi untuk Chilquinta, dari perusahaan listrik AS Sempra Energy.