General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah Djarot Hutabri menjelaskan selama proses pembangunan, tantangan serta kendala menjadi hal yang tidak mungkin dihindarkan mulai dari lokasi pekerjaan yang menantang, permasalahan teknis hingga permasalahan sosial harus terus dihadapi.
Bahkan dalam tiga tahun ke belakang juga ditambah dengan kondisi pandemi nasional yang mengharuskan pembatasan aktivitas. Namun, hal-hal tersebut tidak menyurutkan semangat para pejuang kelistrikan untuk menghadirkan listrik yang berkualitas bagi masyarakat.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Pemerintah Beri PLN Kewenangam Kelola Ekspor-Impor Listrik Demi Tingkatkan Efisiensi dan Keamanan Energi
Penerapan standar K3 dan juga protokol kesehatan yang ketat harus terus dijalankan demi keselamatan seluruh pekerja. Tak hanya itu, lanjut Djarot, penguatan koordinasi dan kolaborasi dengan para stakeholder juga menjadi kunci keberhasilan proyek strategis ini.
“Kami sangat mengapresiasi atas dukungan dan kolaborasi yang dijalankan dengan seluruh stakeholder mulai dari instansi pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten/kota, TNI dan POLRI, Kejaksaan, KPK dan stakeholder lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu,” terang Djarot.
Ia juga memastikan PLN secara konsisten akan terus memberikan kontribusi terbaik terhadap perekonomian daerah dengan menggunakan tenaga lokal untuk sebagian pekerjaannya hingga 4.978 tenaga lokal.
Baca Juga:
Ada Permintaan Biaya Pemindahan Tiang Listrik, ALPERKLINAS Imbau Konsumen Tanya Langsung Ke PLN
Selain itu, dukungan kepada masyarakat juga diberikan melalui program-program tanggung jawab sosial dan lingkungan seperti perbaikan infrastruktur desa serta pembinaan masyarakat dalam mengelola potensi desa. [tum]