Mendapatkan sertifikat Greenship Platinum, PLN juga siap menyediakan Renewable Energy Certificate (REC) untuk stadion berkapasitas 82 ribu penonton ini. REC merupakan instrumen yang merepresentasikan atribut energi baru terbarukan (EBT) dari setiap Mega Watt hours (MWh) listrik yang diproduksi oleh pembangkit EBT PLN. Dengan menggunakan REC, maka JIS dapat membuktikan bahwa energi yang mereka gunakan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diaudit oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, USA.
PLN memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat yang membutuhkan listrik untuk keperluan pemasangan baru, penambahan daya, maupun pemasangan sementara. Hingga saat ini cadangan daya listrik di Jakarta yaitu 29 persen dari kapasitas pasokan listrik Jakarta dan sekitarnya.
Baca Juga:
Bacalon Gubernur Jakarta Pramono Mau Buat Waterway di Pulau Seribu
“Kami sangat mendukung pembangunan JIS tentunya sesuai dengan kapasitas kami sebagai penyedia listrik yaitu memberikan suplai pasokan listrik yang cukup dan tentunya kami siap juga menjaga keandalannya,” kata Doddy.
Untuk diketahui Jakarta Internasional Stadium (JIS), inilah proyek jumbo sarat modal (capital intensive), tenaga kerja (labour intensive), dan juga keputusan politik.
Betapa tidak, proses desain dan konstruksinya hingga menampakkan bentuk seperti sekarang ini memakan waktu lebih dari satu dekade atau tepatnya 11 tahun.
Baca Juga:
Bruno Mars Bakal Konser Selama Dua Hari di JIS, Berikut Info Pembelian Tiket
Ini artinya, lima gubernur terlibat dalam mengambil keputusan politik atas megastructure yang dijadwalkan tuntas pada 2022.
Kelima gubernur tersebut adalah Fauzi Bowo (2007-2012), Joko Widodo (2012-2014), Basuki Tjahaja Purnama (2014-2015), Djarot Saiful Hidayat (2017-2017), hingga Anies Baswedan (2017-2022).
Managing Director PDW Architects yang juga Anggota Green Building Council Indonesia (GBCI) Prasetyoadi menuturkan, pembangunan JIS harus melalui proses dan sejarah panjang.