Menurut nya, ALPERKLINAS siap menjadi mitra kritis sekaligus kolaboratif bagi PLN dalam memastikan transformasi pelayanan berbasis kepuasan pelanggan dapat berjalan efektif.
“Kami mendorong agar PLN lebih terbuka terhadap pengaduan, memperluas kanal komunikasi digital, serta memperkuat mekanisme tanggapan cepat di lapangan. Hal-hal seperti ini sangat menentukan persepsi publik terhadap kualitas layanan,” jelasnya.
Baca Juga:
Serius Mandiri Secara Energi, ALPERKLINAS Apresiasi Rencana Pemprov Bali Bangun PLTG dan PLTS Atap untuk Perkantoran dan Usaha
Ia juga mengusulkan agar PLN bekerja sama dengan lembaga konsumen dan perguruan tinggi dalam melakukan survei kepuasan pelanggan secara berkala.
Dengan cara itu, menurutnya, perusahaan bisa mendapatkan peta persepsi masyarakat yang lebih akurat untuk dasar peningkatan pelayanan.
“Data pertumbuhan konsumsi itu penting, tapi data kepuasan pelanggan jauh lebih strategis untuk membangun masa depan industri ketenagalistrikan nasional yang berkeadilan dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Baca Juga:
5 Tahun Kepemimpinan Erick Thohir: Ekonomi Jakarta Tumbuh, Konsumsi Listrik Naik 26,5%
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melakukan pertemuan dengan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo membahas laporan konsumsi listrik nasional.
Dalam rapat yang berlangsung di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak itu, Purbaya mengungkapkan bahwa permintaan listrik meningkat signifikan, terutama dari sektor rumah tangga.
Ia menilai peningkatan ini merupakan dampak positif dari stimulus likuiditas Rp200 triliun kepada perbankan Himbara yang ikut menggairahkan daya beli masyarakat.