Tidak hanya itu, GID ini juga memiliki keunggulan lain seperti pengurangan penggunaan kabel tembaga dan digantikan dengan kabel fiber optik.
Manager UPP JBB 2, Budi Ari Wibowo menjelaskan sisi positif pada penggunaan kabel fiber optik.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
“Dengan menggunakan kabel fiber optik, secara tidak langsung PLN melakukan efisiensi biaya, mutu dan waktu. Kabel tembaga yang selama ini digunakan merupakan hasil tambang yang berpotensi merusak alam di sekitar lokasi penambangan sehingga kita mencoba untuk mencari bahan lain yang tidak merusak lingkungan dan memiliki fungsi seperti kabel tembaga," papar Budi Ari.
“Selain itu, dengan adanya sistem pengoperasian yang bersifat remote akan meningkatkan keamanan dari instalasi tersebut serta mengurangi potensi kecelakaan kerja seperti sengatan listrik karena aspek kesehatan dan keamanan ketenagalistrikan bisa dikontrol dengan maksimal,” terang Budi Ari.
Untuk proyek SUTT 150 kV Teluk Naga Inc terdiri dari 17 tower yang nantinya akan menggunakan 4 sirkit. Progres pembangunan hingga saat ini untuk tahap pondasi sudah selesai 15 dari 17 tower yang direncanakan dan 11 di antaranya sudah selesai didirikan tower.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Proyek yang terbentang sepanjang 21,2 kilometer sirkit (kms) ini mempunyai tingkat kesulitan masing-masing seperti desain pondasi tower yang perlu perhatian khusus karena didominasi lahan berupa rawa serta tambak, sulitnya akses jalan untuk pengangkutan material konstruksi, dan ketersediaan lahan yang terbatas. [tum]