Lebih lanjut, Tohom yang juga Putra Desa Karing Kabupaten Dairi ini menilai, kolaborasi antara dunia industri dan pendidikan merupakan fondasi penting dalam memperkuat kemandirian teknologi bangsa.
“Saya datang dari daerah yang jauh dari pusat industri, tapi saya percaya, dengan kerja sama seperti ini, setiap anak Indonesia punya kesempatan yang sama untuk berkontribusi pada masa depan energi nasional,” ungkapnya.
Baca Juga:
Lewat ULP Cikedung, PLN Indramayu Sukses Energize Perubahan Daya PT Food Packaging
Ia juga berharap agar program PLN UID Jabar bersama SMKN 8 Bandung dapat direplikasi di daerah lain di Indonesia. Menurut Tohom, langkah itu akan mempercepat pemerataan literasi energi bersih dan membuka peluang karier baru bagi lulusan SMK.
“Bayangkan jika setiap provinsi memiliki satu SMK percontohan seperti SMKN 8 Bandung, maka kita sedang menanam benih masa depan Indonesia yang lebih hijau dan mandiri,” ucapnya penuh optimisme.
Sebagai Ketua Umum ALPERKLINAS, Tohom juga menekankan pentingnya aspek perlindungan konsumen dalam pengembangan teknologi kelistrikan baru.
Baca Juga:
Lewat ULP Cikedung, PLN Indramayu Sukses Energize Perubahan Daya PT Food Packaging
Ia menilai literasi kelistrikan di kalangan masyarakat masih rendah dan perlu didorong lewat pendidikan.
“Kalau anak-anak SMK sudah paham soal energi hijau dan efisiensi listrik, mereka kelak akan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat yang mengedukasi publik tentang penggunaan energi yang aman, hemat, dan bertanggung jawab,” tandasnya.
Sebelumnya, Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jabar, Krisantus Hendro Setyawan, menjelaskan bahwa kerja sama dengan SMKN 8 Bandung merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN dalam membangun ekosistem pendidikan kelistrikan nasional.